Senin, 29 Juni 2020

Kesesakan Pertama ku : KELAPARAN

Kelaparan bukan lah sesuatu yang akan dialami orang Kristen, karena mereka adalah anak anak Tuhan.

Itu keyakinan ku, dulu.
Karena tidak ada bapak yang tidak memberi makan anaknya.

Aku dibesarkan oleh orangtua pengangguran sedari usia kanak kanak. Toh, tidak pernah ada satu hari pun tanpa makanan di atas meja untuk kami empat bersaudara.

Tuhan menjaga dan memelihara kami.

Kelaparan ? No way !!


Sebagai orang yang dilahirkan dalam keluarga Kristen, dididik dengan cara Kristen, dibesarkan, tumbuh dan berkembang dengan cara Kristen, aku belajar banyak dari tokoh-tokoh Alkitab sedari usia sekolah minggu.

Dari Abraham aku belajar tentang iman dan percaya 
Dari Daud aku belajar tentang mengucap syukur Dari Nuh aku belajar tentang ketaatan 
Dari Musa Aku belajar bahwa Tuhanku adalah Tuhan yang melindungi dan mampu melakukan perkara-perkara besar yang ajaib dalam hidupku.

Pelajaran kekristenan ku akhirnya sampai kepada Ayub, di mana aku belajar banyak tentang kesesakan.


Tidak mudah bagiku untuk memahami bagaimana Tuhan mengijinkan berbagai kesesakan datang ,  justru ketika Dia sendiri berkata 

Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, yang dalam kemuliaan-Nya telah mengutus aku, mengenai bangsa-bangsa yang telah menjarah kamu — sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya (Zakharia 2:8)

Ketika tabungan habis dan tidak ada dana yang dapat ditarik keluar dari kartu ATM ku, ketika uang yang ada di tangan tinggal rp550 bukan rp550.000 aku masih bisa berkata Tuhan memiliki cara untuk membuat proyekku deal dalam minggu depan.

 
Minggu berikut nya datang tapi proyekku belum juga deal. 

Aku masih bisa berkata Tuhan menjagaku dengan caranya sendiri seperti dia menjaga bangsa Israel di padang gurun.

Roti Manna dan burung puyuh berjatuhan dari langit sebagai pangan bangsa Israel. 
Tiang Awan menaungi mereka dari teriknya sinar matahari padang gurun di siang hari. 
Tiang Api melindungi mereka dari dinginnya Hawa gurun di malam hari.

Dan aku tahu Tuhanku adalah Tuhan yang sama dengan Tuhan yang disembah bangsa Israel saat itu.

Dia tidak pernah berubah 
Dia yang dulu menjaga bangsa Israel,  Dia yang selalu ada bersamaku, melakukan banyak mujizat dalam kehidupanku,  adalah Dia yang ada juga saat ini.

Dialah Allah Abraham Ishak dan Yakub.

Aku amat sangat yakin akan hal itu sehingga aku tidak gentar.

Tidak ada alasan bagiku untuk tidak percaya.

Hari demi hari berlalu Tuhan izinkan beberapa proyekku mentah.
Uangku tetap rp550 
Tidak kurang tidak lebih.

Aku masih bisa berkata Tuhan sedang mengajakku bermain.

Satu demi satu aku pun kehabisan tanpa mampu membeli nya lagi.

Dimulai dari jaringan internet, alat untuk aku mendapatkan proyek dengan mencari pelanggan.
Aku tidak mampu beli pulsa.
Hubunganku pun putus dengan dunia luar.
Aku ditinggalkan sendiri.


Sendiri.
Kesepian.
Tanpa arah.
Takut.
Khawatir.

Aku hanya memiliki Tuhan ku.
Aku pun berseru padaNya.

Puji Tuhan,  aku punya lebih banyak waktu denganMu.

Bahan makanan di kulkas habis Puji Tuhan aku masih bisa menggoreng tepung bumbu instan sebagai lauk.


Minyak goreng habis puji Tuhan aku masih bisa makan dengan kecap dan garam.

Gas elpiji habis puji Tuhan aku masih bisa menanak nasi.

Beras habis puji Tuhan aku masih bisa ngopi.

Akhirnya kopi pun habis dan aku masih belum bisa membeli apa-apa sementara uangku pun tetap rp550. Tanpa harapan.

Nothing left !


Sudah selesai kah kesesakan ini? 
Belum.

Tuhan masih diam dan tidak berbuat apa-apa.
Aku diijinkan minum air mentah selama 1 bulan.
Aku diijinkannya tidak makan apa-apa selama 8 hari.


Puji Tuhan  penyakit maag ku seperti hilang.
Aku tidak jatuh sakit.
Aku masih bisa berdiri dan menyibukkan diri sambil menunggu malam tiba dan berharap esok paginya aku sudah berada di Rumah Bapa.

Yahhhh.... Bahkan aku takut untuk bangun pagi, karena itu berarti biaya !!

Aku sudah sampai di titik di mana Yesus berteriak di atas kayu salib, "Eli, Eli, lama sabakhtani ?" Tuhanku Tuhanku kenapa engkau meninggalkan aku?

Aku marah.
Aku kecewa.
Aku benci.
Aku protes !!


Aku hanya memiliki Alkitab untuk ku menghabiskan hari demi hari.

Dan Dia menegur aku.

"Bersiaplah engkau sebagai laki-laki; Aku akan menanyai engkau, dan engkau memberitahu Aku. Apakah engkau hendak meniadakan pengadilan-Ku, mempersalahkan Aku supaya engkau dapat membenarkan dirimu? Apakah lenganmu seperti lengan Allah, dan dapatkah engkau mengguntur seperti Dia?"

Aku pun gemetar karena tangis penyesalan.

Yahhhh..... 

Kalau Dia menginginkan matahari terbit dari Timur, siapa yang sanggup melarangNya ?

Bila Dia mengirim badai puting beliung, siapa yang dapat menahanNya ?

Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka. ( Wahyu 3:7 )

Dan kisah Yesus pun menguatkan aku.
Yesus pun ditinggalkan Bapa selama 40 hari 40 malam di padang gurun, kelaparan dan kehausan.

Iman ku pun bangkit. 

Ada misi yang dibebankan sedari aku masih dalam kandungan. 

Itu sebab nya aku masih bernapas dan bangkit dari tempat tidur tanpa tau harus berbuat apa,  setiap hari. 

That is miracle !!!
Itulah mukjizat.

Bukan kah Dia berjanji, 
Pada masa kelaparan, engkau akan dibebaskan dari maut. Kelaparan akan engkau tertawakan. (Ayub 5:20'22)

Aku tersentak.
Aku mendapati bahwa masa kelaparan ada di dalam rencana Tuhan pada kehidupan kita.
Dan aku pun tertawa dengan sukacita 
Puji Tuhan !!

Sebuah pengalaman yang luar biasa.
Kesesakan pertama telah aku lewati dan aku baik-baik saja, tidak terkena malapetaka, seperti yang dijanjikanNya.

"Dari enam macam kesesakan aku akan diluputkan-Nya dan dalam tujuh macam aku tidak akan kena malapetaka."

Tiga hari setelah aku sampai kepada pemahaman ini seorang yang tidak dikenal menawarkan usaha baru untukku tanpa modal.

Orang asing yang tidak pernah mengenal aku sebelumnya bahkan tidak pernah bertemu denganku mempercayakan usaha nya untukku, memberikan ku benih di padang gurun yang gersang !!


Sahabat, ijinkan aku bertanya,  bila bukan Tuhan,  siapa yang mereferensikan nama dan nomor kontak ku kepadanya ?

Halleluyah !!

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar