Minggu, 12 Juli 2020

Kesesakanku yang kedua : KEMUSNAHAN

Kemusnahan dan kelaparan akan kautertawakan ( Ayub 5:22 )

Kelaparan sudah ku tertawakan.
Mudah untuk menertawakan kemusnahan,
Karena semua milik ku adalah milikNya.

Itu pikiranku, dulu.

Ketika kita kehilangan 10, kita masih punya 90.
Ketika kita diminta 50, kita masih punya 50.
Ketika tinggal 10, mungkin kita masih bisa tertawa, karena masih memiliki yang 10 itu.
Biar 90 adalah milik kepunyaanNya.

Beberapa dari kita mungkin masih berkata seperti Daud, asalkan "Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!" ( Mazmur 51:11 )

Tapi bila kita diminta 100, 
Dan kita menjadi kosong,
Tidak mudah bagi kita untuk tetap bersyukur.

Financial.Planner
Perencana Keuangan.

Itulah profesi ku selama lebih dari 20 tahun.

Rencana jangka pendek.
Rencana jangka panjang.
Tabungan dan investasi.
Kredit dan modal.
Bahkan pajak dan warisan.

Catatan perjalanan hidupku 
membawaku ke sebuah titik balik
Semua teori dunia rontok di hadapan Sang Pencipta

Mujizat dan bencana
Adalah dua bidang spesialisasiNya
Tidak ada satu pun yang dapat memprediksinya
Tidak ada teori yang dapat merumuskan nya


Tidak pernah terbayang
Bila akan ada waktu nya
Semua itu diambil dalam sekejap
Membuat ku berteriak, 
Di mana keadilanMu ?

Musnah.
Habis.
Tanpa sisa.

Rumah.
Mobil.
Modal.
Tabungan

Musnah hasil jerih payah ku selama 30 tahun.
Musnah usaha ku.
Musnah ladangku.

Pergi pula telinga untuk ku berbagi beban
Tidak ada teman
Tanpa rekan
Tiada sahabat
Tanpa sanak saudara

Aku harus menanggung nya sendiri
Helaan napas ku berat
Dadaku sesak oleh pilu
Mataku perih oleh air mata


Aku bisa merasakan apa yang dirasakan Ayub saat itu
"Apabila aku berpikir: 
Tempat tidurku akan memberi aku penghiburan, 
Tempat pembaringanku akan meringankan keluh kesahku, 
maka Engkau mengagetkan aku dengan impian 
dan mengejutkan aku dengan khayal, 
sehingga aku lebih suka dicekik 
dan mati dari pada menanggung kesusahanku. 
Aku jemu, 
aku tidak mau hidup untuk selama-lamanya." ( Ayub 7:13-16 )

Cukup ??
Belum.

Anak semata wayang ku pun tidak bisa membayar uang kuliah.
Aku harus memanggil nya pulang.
Dia harus kerja pada level terendah sebuah kafe!

Kadang dari pagi hingga malam. 
Kadang pulang jam 12 malam.
Kadang pergi kerja jam 11 malam dan pulang esok hari nya. 
Tidak jarang dia hanya memiliki 4 jam untuk pulang dan tidur!! 


Hati ku sebagai seorang ibu teriris.
Pedih melihat nya. 
Bagai ribuan jarum menusuk-nusuk di dada 

Sakit.
Sedih.
Kecewa pada diriku.
Perasaan gagal sebagai ibu. 
Marah karena tidak bisa melakukan apa apa. 

Musnah harapan ku satu satu nya.
Musnah impian ku akan anak itu.
Musnah cita cita nya.


Satu satu nya yang aku miliki adalah Tuhan ku.
Adalah oksigen yang kuhirup.
Adalah kekuatan matahari.
Adalah penghiburan rembulan.

Wajar kalau aku bertanya pada Sang Pencipta. 
Apa guna nya semua itu? 
Buat apa oksigen itu? 
Apa gunanya matahari buat aku?

Setiap pagi aku takut untuk bangun dari tidurku
Karena jam jam kosong menanti ku
Kesepian menyambutku
Kehampaan menemaniku

Karena bangun dari tidur berarti biaya
Berarti uang untuk makan
Uang untuk berbincang 
Uang untuk terbang ke dunia maya bernama internet

Uang yang sudah lama tidak kulihat. 

Rembulan datang dan pergi. 
Kadang penuh. 
Kadang setengah.
Kadang hanya segaris.

Apa pengaruh nya buat aku?


Aku gak butuh oksigen
Aku gak perlu matahari
Aku gak minta rembulan 
Aku hanya minta pulang ke pelukan Bapa !!

Bukan kah di rumah Bapa ku, 
aku lebih punya makna? 
Bukan kah di singgasana Nya,  
aku bisa menjadi pelayan Nya ?
Bukan kah di belakang langit biru
Lebih berarti untuk ku
Dari pada di bawah langit ini? 

Tapi oksigen itu masih disediakan buat aku !!
Matahari dan rembulan masih setia menemaniku !!

Aku pun lelah untuk bertanya.
Kalau Dia belum mengajak ku masuk ke Rumah Nya,  aku yang akan menarik Nya turun ke rumah ku !!

Itu tekad ku !


Aku paksa Dia untuk turun !!
Aku tarik Dia masuk ke kamar ku !
Aku ikat Dia di pembaringan ku !!

Dan aku pun mencari Nya di Alkitab ku, buku primbon ku satu satu nya. 

"Ya TUHAN semesta alam, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi; Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi." ( Yes 37:16 )

Dia bertakhta di atas kerubim !!
Aku pun mencari di mana kerubim itu.
Dan aku menemukannya !

Kerub / kerubim untuk jamak.
Serafim.
Adalah makhluk surgawi yang bersayap.
Penjaga firdaus ( Kej 3:24 )
Pendukung tahta Allah ( Yehezkiel 9:3, 10:1 )

Makhluk bersayap itu mempunyai tugas.
"Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."  ( Wahyu 4:8 )


Mereka menaikkan pujian !!
Pagi
Siang
Malam
Tanpa henti !!

Buat menarik Nya turun dari singgasana Nya,  aku harus melakukan hal yang sama seperti yang mereka lakukan, karena Dia ada di sana!! 

Aku pun berteriak!
Kudus, kudus, kuduslah Allah 
Hosanna di tempat yang maha tinggi
Hosanna di hati yang suci 

Lagi !
Kudus, kudus, kuduslah Allah 
Hosanna di tempat yang maha tinggi
Hosanna di hati yang suci 

Lagi !
Kudus, kudus, kuduslah Allah 
Hosanna di tempat yang maha tinggi
Hosanna di hati yang suci 

Dan lagi
Kudus, kudus, kuduslah Allah 
Hosanna di tempat yang maha tinggi
Hosanna di hati yang suci 

Sampai akhir nya pujian itu menjadi rhema
Menjadi denyut nadi ku
Menjadi napasku
Menjadi sukacita ku

"Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau." ( Ayub 42:5 )


Hingga satu kali,  tiba tiba seorang rekan datang dan bersedia mensponsori kuliah anak semata wayang ku  hingga selesai !

Puji Tuhan !!

Anak ku tidak perlu lagi menjalani hari hari penuh air mata nun jauh di sana
Dia bisa kembali fokus pada pendidikan nya
Harapan itu kembali !!

Bersama dengan sebuah peluang usaha
Membuat kesesakan kami terangkat.
Walau kami harus mulai lagi dari nol

Tuhan yang memberi
Tuhan yang mengambil
Tugas ku hanya mengikuti kehendakNya
Hari lepas hari

Kesesakan kedua ini, kemusnahan, tidak mendatangkan malapetaka bagi kami,  sesuai dengan janji Nya. 

"Dari enam macam kesesakan engkau diluputkan-Nya dan dalam tujuh macam engkau tidak kena malapetaka." ( Ayub 5:19 )

Puji Tuhan!! 

Dia hidup !
Dia ada !
Dia hadir !
Dia setia !
Dia lah Tuhan ku,
Khalik langit dan bumi
Tuhan yang Esa

Yang aku kenal dengan nama Yesus Kristus !!
Yang mau turun ke dunia demi aku !
Yang bersedia disiksa ganti aku !
Yang mati disalib untuk aku !

Yang naik ke Surga 
menyediakan tempat buatku !
Yang akan datang kembali 
Untuk menjemputku pulang

HALLELUYAH !!









Tidak ada komentar:

Posting Komentar