Senin, 15 Desember 2014

Telur, Wortel dan Kopi

Guysss.... main ke dapur yukkkk.... ngliat si mami lagi masak apa.....

Seperti biasa, kompor yang satu pasti lagi nyala buat masak air. Apalagi yang mo dibikin mami kalo bukan kopi atau teh sore-sore gini ?

Kompor yang satu berisi rebusan telur, pasti mau bikin bali telur nihhh......
Eh, tapi kok ada wortel ama sayur lain yah? Wow, mami mo masak gado-gado, guysssss........

Merhatiin telor ama wortel yang direbus bareng, ada perbedaan mencolok ternyata yah?!

Kalo telur direbus, makin lama makin keras......

Utak atik internet... tuh, bener kannnn........

Makanya kalo mo bikin telor mata sapi, nggak boleh lama-lama kan, ngegorengnya......




Sementara wortel, justru kebalikannya.

Semakin lama direbus, justru semakin lunak, lembek jadi bisa dihancurkan buat dedek bayi.

Ada yang salah nggak yah?

Ya nggak ada sih.... karena masing-masing punya karakter yang berbeda kan, walaupun gelarnya sama : makanan sehat

Sama ama milyardan manusia di bumi ini lahhh....... Gelarnya sama : manusia, tapi karakternya.... biiiuuuhhh..... jauh lebih rumit dari pada makanan sehat di atas kan?!

Ada orang yang memiliki karakter telur.

Orang nya lembut, gampang terharu... liat sinetron lima menit aja tissue nya sekotak....
Bukan cuman kaum hawa lho, kawan..... 
Nggak tegaan kalo ama orang lain. Di dompet ama mobilnya pasti banyak uang recehan.....
Istilah ekstrim nya nih, kepalanya pun diberikan untuk mereka yang memerlukan nya.

Orang ini bener-bener orang yang luar biasa, guysss...... Jarang ada yang seperti ini jaman sekarang kan?!

Sayangnya, beberapa Ramboo berhati Hello Kitty ini, menjadi keras begitu ada tekanan. Tekanan di rumah, di kantor, dalam bisnis, membuat dia menjadi raja tega.  Semakin kuat tekanannya, hati nya akan semakin membeku. Kayak telur yang direbus kan ?!

Egoisme nya keluar. "Emang gua pikirin ?"


Ada juga yang karakternya kayak wortel, kawan.

Cita-citanya tinggi, tekadnya kuat, kemauannya luar biasa. Kalau dia menginginkan sesuatu, dia harus mendapatkannya. Keras kepala? Bisa jadi.

Orang seperti ini bener-bener kita perlukan untuk menjadi motivator kita lhooo...  Bersemangat banget, antusias tinggi, terpancar dari setiap kata-kata dan tindakannya kok. Kadang lawan nya pun ngeri berhadapan dengannya.

Tapi ketika dia dah capek oleh kegagalan dan kegagalannya, tekanan yang semakin kuat dari keluarga dan dari lingkungannya, ketika orang terdekatnya malah mencemoohnya.... mendadak dia menjadi seperti macan ompong.

Putus asa, kecewa, jengkel, benci, marah.....semua itu mematahkan semangatnya.

Seperti kata salah satu mentor : "Kalau sang motivator kehilangan motivasinya, siapa yang akan memotivasi mereka ?"

Ada yang salah dengan nya? Nggak juga.
Semua itu manusiawi kok....... Baik telur maupun wortel.

Bedanya adalah, telur dan wortel nggak punya pilihan, guysss..... ya memang mereka begitu dari sononya. Tapi manusia ? Tuhan kan nggak pernah menciptakan robot. Makanya, hidup itu pilihan. Kita mau jadi telur, atau wortel ? Atau nggak kedua-duanya ?

Sontak aroma kopi yang baru diseduh membangunkan aku dari lamunan ini.
Hmmmm... nikmatttt.... Aromanya jauh lebih mantap dibandingkan sebelum diseduh tadi........

Dah, ughhhh...... baru nyadar sekarang.
Kopinya nggak berubah ketika diseduh, guysss... tapi airnya ?

Yahhhh.... Airnya berubah !

Tadinya bening, sekarang hitam, sehitam kopinya.


Guys.... Kalau kita bisa memilih, kenapa kita nggak memilih untuk menjadi kopi aja yah?

Walau ada air panas menyentuh kulit halusnya, dia tetep hitam lhooo... aromanya juga tetep harum... Malah dia mampu mengubah air panas mendidih yang bening, tanpa rasa dan aroma itu, menjadi seperti dirinya, serasa dan seharum dirinya. Sang kopi bisa membuktikan bahwa dia lah subyek nya, bukan air panas nya.

Hai !! Kita juga subyek dalam kehidupan kita sendiri kan?!

So, walau ada tekanan kayak apapun di sekitar kita,
kenapa kita yang harus berubah yah?
Keadaan lah yang harus berubah menjadi lebih baik karena kita !
Lingkungan lah yang harus berubah karena ada kita !

Apapun tekanan nya, bagaimanapun beratnya kehidupan ini,
mereka nggak pernah perduli kok.
Matahari tetap terbit di timur dan tenggelam di barat pada waktunya,
walau hutang kita bertumpuk.
Yang namanya hujan tetep aja turunnya air,
walau rekan-rekan mengejek kita kan?!

Be yourself ya sahabat..... Jadilah dirimu sendiri, apapun yang terjadi di luar sana.....



Tidak ada komentar:

Posting Komentar