Seorang bapak pulang
dengan menuntun seekor anak kuda
untuk diberikan kepada anak tunggalnya.....
Sang anak bersorak kegirangan,
ayahnya tertawa lepas,
sang ibu pun tersenyum bahagia....
SEMUA ORANG BERGEMBIRA.......
Hari berlalu, minggupun berganti......
Sang kuda tumbuh menjadi besar,
seiring pertumbuhan majikan ciliknya......
Satu hari pintu kandang terbuka,
kuda pun melarikan diri ke hutan.......
Si anak menangis sedih, ayah termenung,
ibupun terdiam berduka
SEMUA ORANG MENETESKAN AIR MATA
Matahari pun tenggelam dengan senyap.....
untuk terbit lagi esoknya, dan tenggelam lagi.....
Terbit, tenggelam, terbit, tenggelam, lagi, lagi dan lagi......
Tiba-tiba dari dalam hutan, sepasang kuda keluar dan mendekat
Hai, hai, haiii........ Sang kuda kembali !!!
Bersama pasangannya, seekor kuda jantan yang gagah !
WOW !! Sang anak berteriak kegirangan, ayahnya pun terbahak-bahak, ibu ikut tertawa.....
SUASANA KEMBALI CERIA
Tugas pertama menanti : menjinakkan sang jantan
Tali tambang disiapkan, pelana dibersihkan
Resiko pun diambil......
Satu langkah, dua, tiga..... dan.......
Sirene ambulans menjerit.......
Pisau bedah beraksi.....
Dan sang pemuda pulang tanpa sebelah kakinya....
Sang pemuda berteriak marah
Ayahanda terdiam bisu
Ibu nya pun histeris melihatnya......
AIR MATA KEMBALI DATANG
PENYESALAN SEAKAN TAK MAU PERGI
Musim perang datang
Perekrutan pemuda terjadi di seluruh negeri
Negara membutuhkan mereka
Untuk dikirim sebagai pembela bangsa
Wajib militer
Kecuali mereka yang sakit
Kecuali mereka yang lemah
Kecuali mereka yang cacat.....
Kecuali sang pemuda di kursi roda......
DAN SI PEMUDA PUN MEMANJATKAN PUJI SYUKUR
Guys....... Kita nggak pernah tau, apa yang akan terjadi nanti
Bisa saja apa yang akan terjadi adalah hasil dari keputusan kita sendiri di masa lalu
Tapi apapun yang terjadi......
Kegembiraan dan air mata.... Berkat dan malapetaka.....
Pagi dan siang.... Mendung atau cerah.........
Semua kita syukuri yukkkk........
Karena nggak selamanya Tuhan memberikan berlian
dengan berbungkuskan kain sutra
Terkadang berlian itu dibungkusNya
dengan kertas koran bekas alas ikan pindang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar