Selasa, 23 Desember 2014

Rintihan di Ujung Kehidupan

WS Rendra.....Siapa yang nggak pernah mendengar nama itu ?
Penyair legendaris kelahiran Solo yang menjadi icon dunia theater kita ini selalu memukau penontonnya pada setiap penampilannya.

Teriakan lantangnya ......
Tubuh tinggi besarnya .....
Rambut gondrongnya .....

Bahkan pakaian gombor nya.....
Senantiasa menyedot perhatian setiap yang hadir

Kata-katanya tajam menyayat
Tanpa melukai siapapun !!

Luar biasa !!



Sang maestro itu telah meninggalkan kita semua lebih dari lima tahun yang lalu, guys...... Di usianya yang sudah berkepala tujuh...... Meninggalkan sederetan pemikiran kritis nya, yang patut menjadi bekal anak cucu kita kelak....

Salah satunya, sebuah puisi bisikan hatinya sendiri, yang di tuangkan oleh sahabatnya, Adi Kurdi,  di ranjang rumah sakit, seminggu sebelum kepergiannya : Tuhan, aku cinta PadaMu

Aku lemas
Tapi berdaya
Aku tidak sambat sakit
Atau gatal

Aku pengen makan tajin
Aku tidak pernah sesak napas
Tapi tubuhku tidak memuaskan
Untuk posisi yang ideal dan wajar
 
Aku pengin membersihkan tubuhku
dari racun kimiawi

Aku ingin kembali pada jalan alam
Aku ingin meningkatkan pengabdian kepada Allah

Tuhan , aku cinta padaMu

"Tuhan, aku cinta padaMu" adalah kalimat penutup dari tulisan terakhirnya itu.

Tuhan, aku cinta padaMu......
mungkin itu juga ungkapan cinta yang sering kita ucapkan di setiap sujud kita yah?

Mudah? Bangeetttttt......
ketika semua berjalan seperti yang kita inginkan.....
ketika jawaban doa kita adalah "iya"..... ketika rejeki dateng......
ketika anak-anak bisa membuat kita tersenyum.....
ketika kesehatan dan kelimpahan datang bertubi-tubi.....

Kita bilang, semua yang kita punya cuman titipan Tuhan.....

Rumah, harta, mobil, keluarga, pekerjaan...

Beberapa dari kita cukup kuat dengan mengatakan
" Dengan telanjang aku datang, dengan telanjang pula aku kembali" 

Sabarrrr...... semua ini cobaan aja kok.......
Badai pasti berlalu...... 

Wowwwww........ Optimis yah?

Sedikit lebih dalam lagi......
Tuhanku ajaib... Dia pasti turun tangan.....

Minggu demi minggu berlalu, bulan pun berganti.... tahun dan tahun......Tapi Tuhan masih bungkam !

Mulai dahhh... Tuhan denger gak yah? Dia kemana sih?
Katanya mo bantuin, mana buktinya ?

Ustadz nya yang bilang gitu, sampe dah meninggal.
Pendetanya juga udah beralih mulai berbisnis nih.
Lha mana si Tuhan itu?

Dia ada nggak sih ?

Kecewa, marah, sakit hati, jengkel dijanjiin mulu......

Sahabat, inikah yang disebut cinta itu?


Atau kita mo hitung-hitungan seperti layaknya rekan bisnis ?
Yukkk.... kita hitung satu per satu kemurahan yang telah kita alami selama ini......

Mulai kita kecil.... waktu ibu kita sakit parah, dan sembuh....
Sampai kita remaja.... ketika kita putus cinta dan bertemu pangeran lain yang jauh lebih baik.....
Ketika kita kuliah....... dosen killer yang lagi sakit gigi waktu ujian skripsi kita.....
Pada saat pesta pernikahan..... paman yang paling kita benci menjadi sponsor utama.....

Terus...... waktu persalinan anak pertama.....
Abis gitu........ kemudian.... terus ..... waktu itu.....

And you will be surprised, guys !!

Jadi..... apalagi ?
Begitu banyak perbuatanNya, kawan..... begitu dahsyat dan luar biasa.....
Mo minta apa lagi kita sekarang?

Kalau kamu aja tau memberikan yang terbaik buat anak kamu, apalagi Tuhan mu......

Yuk, sahabat..... Kita selesaikan perjuangan di dunia ini dengan satu tahap baru tingkat keimanan kita pada yang Maha Kuasa, karena kita semua akan pulang ke sana, apapun agama dan kepercayaan kita kan?!


Bukan sekedar "Kepercayaan pada Tuhan Yang Maha Esa" seperti sila pertama dari semboyan bangsa ini, Pancasila.

Tetapi mulai melangkah lebih dalam lagi....

Mempercayai semua keputusan dan jawaban doa kita adalah keputusan dan jawaban yang terbaik, sekaligus....

Mempercayakan semua kehidupan kita beserta semua yang kita miliki ke dalam Tangan Nya

Sehingga pada akhirnya nanti, kita boleh berkata,

Aku rindu Engkau, Tuhan.....

Aku pengen pulang ke surga......

Karena aku cinta Engkau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar