Rabu, 24 Juni 2020

Enam Buah Kesesakan

Semua orang Kristen pasti mengenal tokoh yang bernama Ayub.


Seorang laki-laki di tanah Us yang saleh dan jujur; takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.
Memiliki 7 anak laki-laki dan 3 anak perempuan, 7000 ekor kambing domba, 3000 ekor unta, 500 pasang lembu, 500 keledai betina dan budak-budak dalam jumlah yang sangat besar, menjadikan nya orang terkaya dari semua orang di sebelah timur. 

Seorang lelaki terkaya di jaman nya, bergelimpang harta dan kesuksesan, namun tetap jujur dan saleh.

Luar biasa !

Bahkan Tuhan sendiri memujinya.
Kepada Iblis Dia bertanya: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorang pun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan."

Iblis tidak menyukainya.

Katanya kepada TUHAN: "Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah?  
Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu.
Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu." 

Dan Tuhan mengijinkan nya !!
Dengan satu syarat : 
"Segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya." 

Ayub pun berada dalam tangan si Iblis.

Dalam satu hari, orang Syeba, orang Kasdim, bahkan api dari langit membakar ribuan ternak dan budak yang dimiliki Ayub. Habis !!!

Pada hari yang sama, tujuh orang anak lelaki nya dan tiga orang anak perempuan nya meninggal dalam sebuah reruntuhan.

Ayub mengutuki Tuhan nya?  Tidak.

Tuhan bangga padanya.
"Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorang pun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. Ia tetap tekun dalam kesalehannya, meskipun engkau telah membujuk Aku melawan dia untuk mencelakakannya tanpa alasan." 

Dan itu membuat Iblis meminta lebih. 
"Kulit ganti kulit! Orang akan memberikan segala yang dipunyainya ganti nyawanya.  Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah tulang dan dagingnya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu." 

Sekali lagi, Tuhan mengijinkan nya !!
"Dia dalam kuasamu; hanya sayangkan nyawanya." 

Iblis menghadiahi nya penyakit kulit di seluruh tubuh nya. Busuk. Bernanah. Gatal, hingga Ayub menggaruknya dengan pecahan kaca !!


Kehilangan kesepuluh orang anak nya.
Kehilangan harta benda nya.
Kehilangan kesehatan nya.
Ayub bisa menahan nya, tapi istri nya tidak.
Dia marah pada suami nya. 
Dia marah pada Tuhan nya. 
"Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!"

Namun Ayub menolak anjuran tulang rusuk nya itu, bahkan memarahi nya.
"Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?"

Dan ia pun ditinggal sendirian dalam debu dan abu.

Ayub tetap manusia biasa. 
Dia punya rasa sakit, kecewa, marah, takut.
Dia mulai menyesali kelahiran nya.
Tapi dia tidak pernah menyesali Tuhan nya.

"Aku, tentu aku akan mencari Allah, dan kepada Allah aku akan mengadukan perkaraku.  Ia melakukan perbuatan-perbuatan yang besar dan yang tak terduga, serta keajaiban-keajaiban yang tak terbilang banyaknya."


Bahkan dia berkata, 
"Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa.  Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula."

Dia mengenal Tuhan nya, bukan sekedar mengetahui dan mendengar NamaNya.

Dia mengetahui dengan persis, 
"Dari enam macam kesesakan aku akan diluputkan-Nya dan dalam tujuh macam aku tidak akan kena malapetaka."

Kelaparan
Kemusnahan.
Perselisihan.
Orang orang jahat.
Mereka hanya akan lewat dalam satu episode kehidupan nya.

Ayub tahu, tempat nya berteduh akan aman.

Ayub melihat, keturunan nya akan menjadi banyak, walau saat itu dia telah kehilangan istri dan kesepuluh orang anak nya.

Ayub percaya, Tuhan akan memberikan nya umur panjang, justru ketika dia sedang tersiksa oleh penyakit nya ! Justru ketika dia sedang menyesali kelahiran nya !!


Bagaimana dengan kita ?
Bagaimana dengan ku ?

Bila kita kehilangan semua anak anak kita
Bila harta kita diambil tanpa sisa.
Bila si pasangan meninggalkan kita. 
Bila kesehatan bukan milik kita lagi.

Dan bila semua itu terjadi pada waktu yang sama.

Sanggupkah kita bertahan seperti Ayub ?
Sanggupkah kita percaya seperti Abraham ?
Sanggupkah kita berkata seperti Daud ?
"Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku. Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam kebenaran-Mu. "








Tidak ada komentar:

Posting Komentar