Senin, 02 November 2020

Balas Dendam - Terbaik atau Terbalik ?

Satu kali, salah satu teman mencoba memotivasiku untuk berjuang menuju kesuksesan agar bisa menunjukkan kepada mereka yang pernah menjatuhkan aku dengan mengirimkan sebuah video ( check it out : https://youtu.be/_bzP1crNn_U  )

Sebagai balas dendam.
Balas dendam? 
Ya,  balas dendam terbaik
Itu katanya. 

Sekilas tampak sebagai nasihat yang luar biasa. 
Sekilas sempat tekad ku menyala. 
Balas dendam terbaik. 

Tapi kemudian...... 

Balas dendam bukan lah sesuatu yang baik. 

Hak-Kulah dendam dan pembalasan, 
 ( Ulangan 32:35a )

Balas dendam adalah HakNya.
Melakukan balas dendam berarti merampas HakNya.
Merencanakan balas dendam 
adalah pengkhianatan terhadap Sang Raja. 
Adalah sebuah Kejahatan Paling Keji 

Balas dendam terbaik identik dengan kejahatan terbaik!! 

No, i won't do that

Ketika kesesakan demi kesesakan menghampiri ku, 
semua berkata karena itu adalah hukuman dari Tuhan. 
Banyak penghakiman di antara kita. 



Padahal kita tau, dan mereka membaca 

Tidak selalu Ia menuntut, 
dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam. 
Tidak dilakukan-Nya kepada kita 
setimpal dengan dosa kita, 
dan tidak dibalas-Nya kepada kita 
setimpal dengan kesalahan kita. 
( Mazmur 103:9-10 )

Apakah kemudian kita harus menyimpan dendam kepada para hakim itu dengan berkata,  
"Kita lihat saja,  aku akan lebih sukses dari kalian!"

Hati yang terbakar dendam 
Bukanlah hati yang penuh pengampunan
Bukanlah sebuah kerendahan hati
Bukan pula hati yang penuh kasih

Ke dalam hati yang membusuk karena dendam 
Masih layak kah kita mengundang Nya masuk? 


Dan bila tidak ada Dia di sana,
Bagaimana Dia berkarya di dalam nya ?
Bagaimana dengan Damai Nya ?
Sukacita Nya? 
Sejahtera Nya? 

Siapakah kita 
Hingga layak mendendam 
Sementara Sang Pemilik kehidupan pun
Tidak pernah menyimpan dendam kepada kita? 

Nasihat di atas tidak cocok untuk aku, 
Karena aku bukan siapa-siapa
karena aku tidak memiliki apa apa 
dan tidak memiliki siapa siapa.


Aku hanya memiliki Yesus ku
Dia adalah Tuhan ku
Dia lah Sahabat ku
Dia Bapa ku'

Aku hanya memiliki Roh Nya
Dia adalah Penolong ku
Dia lah Penyelamat ku
Dia Pemulih ku

Aku hanya memiliki seorang Kekasih
Dia adalah belahan jiwa ku
Dia yang membuat ku ada sebagaimana aku ada sekarang

Dia adalah Permata Hati ku
Dia lah yang selalu ada
Kapan pun ku perlu, dan dimana pun aku berada

Aku terikat dengan Nya


Bukan sekali dua kali aku melihat Perbuatan Nya
Hal hal yang tidak masuk akal
Datang silih berganti dalam kehidupan ku

Sedari aku masih berupa bayi merah
Menjadi anak-anak, masa remaja, dewasa, masa produktif
Musim hujan atau musim kering
Di tengah hamparan padi atau di padang gurun

Sehingga bagaimana mungkin aku mengingkari Nya ?
Bagaimana mungkin aku menjalani kehidupan ini tanpa Dia ?

Aku tidak mau mencemari hati ku dengan dendam
Karena aku tidak mau kehilangan Dia

Dari hari ke hari
Dari jam ke jam
Dari menit ke menit
Dalam setiap helaan napas kita
Marilah kita senantiasa membersihkan hati kita
Agar Dia berkenan masuk ke dalam nya


Kesuksesan adalah Janji Nya
Kelimpahan adalah Berkat Nya
Pemulihan adalah PerkataanNya

Satu-satu nya hal yang tidak bisa Dia lakukan adalah ingkar janji, termasuk mengingkari Janji Nya ini :

"dan umat-Ku, 
yang atasnya nama-Ku disebut, 
merendahkan diri, 
berdoa dan mencari wajah-Ku, 
lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, 
maka Aku akan mendengar dari sorga 
dan mengampuni dosa mereka, 
serta memulihkan negeri mereka." 
( II Tawarikh 7:14 )



Dia yang akan menekan tombol PEMULIHAN
Dia yang melakukan nya untuk kita
Bukan kita sendiri
Karena kita tidak akan mampu

Sehingga tidak ada yang bisa kita sombongkan
Tidak ada yang bisa kita banggakan
Tidak ada alasan bagi kita untuk berkata,
"Kita lihat saja,  aku akan lebih sukses dari kalian!"

"Sesungguhnya, 
Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, 
sebuah batu penjuru yang mahal, 
dan siapa yang percaya kepada-Nya, 
tidak akan dipermalukan."  
( I Petrus 2:6 )

Balas dendam ini, 
kalau memang bisa disebut balas dendam,
Akan membalik kutuk menjadi berkat
Akan memutar roda ke atas
Akan mencelikkan dunia


Keadaan akan mejadi terbalik
Karena iman kita dipertaruhkan
Nama Nya Yang Ajaib menjadi taruhan kita

Tidak ada tempat bagi Sang Dendam
Karena Sang Berkat sudah mengambil semua tempat itu


Minggu, 12 Juli 2020

Kesesakanku yang kedua : KEMUSNAHAN

Kemusnahan dan kelaparan akan kautertawakan ( Ayub 5:22 )

Kelaparan sudah ku tertawakan.
Mudah untuk menertawakan kemusnahan,
Karena semua milik ku adalah milikNya.

Itu pikiranku, dulu.

Ketika kita kehilangan 10, kita masih punya 90.
Ketika kita diminta 50, kita masih punya 50.
Ketika tinggal 10, mungkin kita masih bisa tertawa, karena masih memiliki yang 10 itu.
Biar 90 adalah milik kepunyaanNya.

Beberapa dari kita mungkin masih berkata seperti Daud, asalkan "Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!" ( Mazmur 51:11 )

Tapi bila kita diminta 100, 
Dan kita menjadi kosong,
Tidak mudah bagi kita untuk tetap bersyukur.

Financial.Planner
Perencana Keuangan.

Itulah profesi ku selama lebih dari 20 tahun.

Rencana jangka pendek.
Rencana jangka panjang.
Tabungan dan investasi.
Kredit dan modal.
Bahkan pajak dan warisan.

Catatan perjalanan hidupku 
membawaku ke sebuah titik balik
Semua teori dunia rontok di hadapan Sang Pencipta

Mujizat dan bencana
Adalah dua bidang spesialisasiNya
Tidak ada satu pun yang dapat memprediksinya
Tidak ada teori yang dapat merumuskan nya


Tidak pernah terbayang
Bila akan ada waktu nya
Semua itu diambil dalam sekejap
Membuat ku berteriak, 
Di mana keadilanMu ?

Musnah.
Habis.
Tanpa sisa.

Rumah.
Mobil.
Modal.
Tabungan

Musnah hasil jerih payah ku selama 30 tahun.
Musnah usaha ku.
Musnah ladangku.

Pergi pula telinga untuk ku berbagi beban
Tidak ada teman
Tanpa rekan
Tiada sahabat
Tanpa sanak saudara

Aku harus menanggung nya sendiri
Helaan napas ku berat
Dadaku sesak oleh pilu
Mataku perih oleh air mata


Aku bisa merasakan apa yang dirasakan Ayub saat itu
"Apabila aku berpikir: 
Tempat tidurku akan memberi aku penghiburan, 
Tempat pembaringanku akan meringankan keluh kesahku, 
maka Engkau mengagetkan aku dengan impian 
dan mengejutkan aku dengan khayal, 
sehingga aku lebih suka dicekik 
dan mati dari pada menanggung kesusahanku. 
Aku jemu, 
aku tidak mau hidup untuk selama-lamanya." ( Ayub 7:13-16 )

Cukup ??
Belum.

Anak semata wayang ku pun tidak bisa membayar uang kuliah.
Aku harus memanggil nya pulang.
Dia harus kerja pada level terendah sebuah kafe!

Kadang dari pagi hingga malam. 
Kadang pulang jam 12 malam.
Kadang pergi kerja jam 11 malam dan pulang esok hari nya. 
Tidak jarang dia hanya memiliki 4 jam untuk pulang dan tidur!! 


Hati ku sebagai seorang ibu teriris.
Pedih melihat nya. 
Bagai ribuan jarum menusuk-nusuk di dada 

Sakit.
Sedih.
Kecewa pada diriku.
Perasaan gagal sebagai ibu. 
Marah karena tidak bisa melakukan apa apa. 

Musnah harapan ku satu satu nya.
Musnah impian ku akan anak itu.
Musnah cita cita nya.


Satu satu nya yang aku miliki adalah Tuhan ku.
Adalah oksigen yang kuhirup.
Adalah kekuatan matahari.
Adalah penghiburan rembulan.

Wajar kalau aku bertanya pada Sang Pencipta. 
Apa guna nya semua itu? 
Buat apa oksigen itu? 
Apa gunanya matahari buat aku?

Setiap pagi aku takut untuk bangun dari tidurku
Karena jam jam kosong menanti ku
Kesepian menyambutku
Kehampaan menemaniku

Karena bangun dari tidur berarti biaya
Berarti uang untuk makan
Uang untuk berbincang 
Uang untuk terbang ke dunia maya bernama internet

Uang yang sudah lama tidak kulihat. 

Rembulan datang dan pergi. 
Kadang penuh. 
Kadang setengah.
Kadang hanya segaris.

Apa pengaruh nya buat aku?


Aku gak butuh oksigen
Aku gak perlu matahari
Aku gak minta rembulan 
Aku hanya minta pulang ke pelukan Bapa !!

Bukan kah di rumah Bapa ku, 
aku lebih punya makna? 
Bukan kah di singgasana Nya,  
aku bisa menjadi pelayan Nya ?
Bukan kah di belakang langit biru
Lebih berarti untuk ku
Dari pada di bawah langit ini? 

Tapi oksigen itu masih disediakan buat aku !!
Matahari dan rembulan masih setia menemaniku !!

Aku pun lelah untuk bertanya.
Kalau Dia belum mengajak ku masuk ke Rumah Nya,  aku yang akan menarik Nya turun ke rumah ku !!

Itu tekad ku !


Aku paksa Dia untuk turun !!
Aku tarik Dia masuk ke kamar ku !
Aku ikat Dia di pembaringan ku !!

Dan aku pun mencari Nya di Alkitab ku, buku primbon ku satu satu nya. 

"Ya TUHAN semesta alam, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi; Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi." ( Yes 37:16 )

Dia bertakhta di atas kerubim !!
Aku pun mencari di mana kerubim itu.
Dan aku menemukannya !

Kerub / kerubim untuk jamak.
Serafim.
Adalah makhluk surgawi yang bersayap.
Penjaga firdaus ( Kej 3:24 )
Pendukung tahta Allah ( Yehezkiel 9:3, 10:1 )

Makhluk bersayap itu mempunyai tugas.
"Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."  ( Wahyu 4:8 )


Mereka menaikkan pujian !!
Pagi
Siang
Malam
Tanpa henti !!

Buat menarik Nya turun dari singgasana Nya,  aku harus melakukan hal yang sama seperti yang mereka lakukan, karena Dia ada di sana!! 

Aku pun berteriak!
Kudus, kudus, kuduslah Allah 
Hosanna di tempat yang maha tinggi
Hosanna di hati yang suci 

Lagi !
Kudus, kudus, kuduslah Allah 
Hosanna di tempat yang maha tinggi
Hosanna di hati yang suci 

Lagi !
Kudus, kudus, kuduslah Allah 
Hosanna di tempat yang maha tinggi
Hosanna di hati yang suci 

Dan lagi
Kudus, kudus, kuduslah Allah 
Hosanna di tempat yang maha tinggi
Hosanna di hati yang suci 

Sampai akhir nya pujian itu menjadi rhema
Menjadi denyut nadi ku
Menjadi napasku
Menjadi sukacita ku

"Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau." ( Ayub 42:5 )


Hingga satu kali,  tiba tiba seorang rekan datang dan bersedia mensponsori kuliah anak semata wayang ku  hingga selesai !

Puji Tuhan !!

Anak ku tidak perlu lagi menjalani hari hari penuh air mata nun jauh di sana
Dia bisa kembali fokus pada pendidikan nya
Harapan itu kembali !!

Bersama dengan sebuah peluang usaha
Membuat kesesakan kami terangkat.
Walau kami harus mulai lagi dari nol

Tuhan yang memberi
Tuhan yang mengambil
Tugas ku hanya mengikuti kehendakNya
Hari lepas hari

Kesesakan kedua ini, kemusnahan, tidak mendatangkan malapetaka bagi kami,  sesuai dengan janji Nya. 

"Dari enam macam kesesakan engkau diluputkan-Nya dan dalam tujuh macam engkau tidak kena malapetaka." ( Ayub 5:19 )

Puji Tuhan!! 

Dia hidup !
Dia ada !
Dia hadir !
Dia setia !
Dia lah Tuhan ku,
Khalik langit dan bumi
Tuhan yang Esa

Yang aku kenal dengan nama Yesus Kristus !!
Yang mau turun ke dunia demi aku !
Yang bersedia disiksa ganti aku !
Yang mati disalib untuk aku !

Yang naik ke Surga 
menyediakan tempat buatku !
Yang akan datang kembali 
Untuk menjemputku pulang

HALLELUYAH !!









Senin, 29 Juni 2020

Kesesakan Pertama ku : KELAPARAN

Kelaparan bukan lah sesuatu yang akan dialami orang Kristen, karena mereka adalah anak anak Tuhan.

Itu keyakinan ku, dulu.
Karena tidak ada bapak yang tidak memberi makan anaknya.

Aku dibesarkan oleh orangtua pengangguran sedari usia kanak kanak. Toh, tidak pernah ada satu hari pun tanpa makanan di atas meja untuk kami empat bersaudara.

Tuhan menjaga dan memelihara kami.

Kelaparan ? No way !!


Sebagai orang yang dilahirkan dalam keluarga Kristen, dididik dengan cara Kristen, dibesarkan, tumbuh dan berkembang dengan cara Kristen, aku belajar banyak dari tokoh-tokoh Alkitab sedari usia sekolah minggu.

Dari Abraham aku belajar tentang iman dan percaya 
Dari Daud aku belajar tentang mengucap syukur Dari Nuh aku belajar tentang ketaatan 
Dari Musa Aku belajar bahwa Tuhanku adalah Tuhan yang melindungi dan mampu melakukan perkara-perkara besar yang ajaib dalam hidupku.

Pelajaran kekristenan ku akhirnya sampai kepada Ayub, di mana aku belajar banyak tentang kesesakan.


Tidak mudah bagiku untuk memahami bagaimana Tuhan mengijinkan berbagai kesesakan datang ,  justru ketika Dia sendiri berkata 

Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, yang dalam kemuliaan-Nya telah mengutus aku, mengenai bangsa-bangsa yang telah menjarah kamu — sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya (Zakharia 2:8)

Ketika tabungan habis dan tidak ada dana yang dapat ditarik keluar dari kartu ATM ku, ketika uang yang ada di tangan tinggal rp550 bukan rp550.000 aku masih bisa berkata Tuhan memiliki cara untuk membuat proyekku deal dalam minggu depan.

 
Minggu berikut nya datang tapi proyekku belum juga deal. 

Aku masih bisa berkata Tuhan menjagaku dengan caranya sendiri seperti dia menjaga bangsa Israel di padang gurun.

Roti Manna dan burung puyuh berjatuhan dari langit sebagai pangan bangsa Israel. 
Tiang Awan menaungi mereka dari teriknya sinar matahari padang gurun di siang hari. 
Tiang Api melindungi mereka dari dinginnya Hawa gurun di malam hari.

Dan aku tahu Tuhanku adalah Tuhan yang sama dengan Tuhan yang disembah bangsa Israel saat itu.

Dia tidak pernah berubah 
Dia yang dulu menjaga bangsa Israel,  Dia yang selalu ada bersamaku, melakukan banyak mujizat dalam kehidupanku,  adalah Dia yang ada juga saat ini.

Dialah Allah Abraham Ishak dan Yakub.

Aku amat sangat yakin akan hal itu sehingga aku tidak gentar.

Tidak ada alasan bagiku untuk tidak percaya.

Hari demi hari berlalu Tuhan izinkan beberapa proyekku mentah.
Uangku tetap rp550 
Tidak kurang tidak lebih.

Aku masih bisa berkata Tuhan sedang mengajakku bermain.

Satu demi satu aku pun kehabisan tanpa mampu membeli nya lagi.

Dimulai dari jaringan internet, alat untuk aku mendapatkan proyek dengan mencari pelanggan.
Aku tidak mampu beli pulsa.
Hubunganku pun putus dengan dunia luar.
Aku ditinggalkan sendiri.


Sendiri.
Kesepian.
Tanpa arah.
Takut.
Khawatir.

Aku hanya memiliki Tuhan ku.
Aku pun berseru padaNya.

Puji Tuhan,  aku punya lebih banyak waktu denganMu.

Bahan makanan di kulkas habis Puji Tuhan aku masih bisa menggoreng tepung bumbu instan sebagai lauk.


Minyak goreng habis puji Tuhan aku masih bisa makan dengan kecap dan garam.

Gas elpiji habis puji Tuhan aku masih bisa menanak nasi.

Beras habis puji Tuhan aku masih bisa ngopi.

Akhirnya kopi pun habis dan aku masih belum bisa membeli apa-apa sementara uangku pun tetap rp550. Tanpa harapan.

Nothing left !


Sudah selesai kah kesesakan ini? 
Belum.

Tuhan masih diam dan tidak berbuat apa-apa.
Aku diijinkan minum air mentah selama 1 bulan.
Aku diijinkannya tidak makan apa-apa selama 8 hari.


Puji Tuhan  penyakit maag ku seperti hilang.
Aku tidak jatuh sakit.
Aku masih bisa berdiri dan menyibukkan diri sambil menunggu malam tiba dan berharap esok paginya aku sudah berada di Rumah Bapa.

Yahhhh.... Bahkan aku takut untuk bangun pagi, karena itu berarti biaya !!

Aku sudah sampai di titik di mana Yesus berteriak di atas kayu salib, "Eli, Eli, lama sabakhtani ?" Tuhanku Tuhanku kenapa engkau meninggalkan aku?

Aku marah.
Aku kecewa.
Aku benci.
Aku protes !!


Aku hanya memiliki Alkitab untuk ku menghabiskan hari demi hari.

Dan Dia menegur aku.

"Bersiaplah engkau sebagai laki-laki; Aku akan menanyai engkau, dan engkau memberitahu Aku. Apakah engkau hendak meniadakan pengadilan-Ku, mempersalahkan Aku supaya engkau dapat membenarkan dirimu? Apakah lenganmu seperti lengan Allah, dan dapatkah engkau mengguntur seperti Dia?"

Aku pun gemetar karena tangis penyesalan.

Yahhhh..... 

Kalau Dia menginginkan matahari terbit dari Timur, siapa yang sanggup melarangNya ?

Bila Dia mengirim badai puting beliung, siapa yang dapat menahanNya ?

Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka. ( Wahyu 3:7 )

Dan kisah Yesus pun menguatkan aku.
Yesus pun ditinggalkan Bapa selama 40 hari 40 malam di padang gurun, kelaparan dan kehausan.

Iman ku pun bangkit. 

Ada misi yang dibebankan sedari aku masih dalam kandungan. 

Itu sebab nya aku masih bernapas dan bangkit dari tempat tidur tanpa tau harus berbuat apa,  setiap hari. 

That is miracle !!!
Itulah mukjizat.

Bukan kah Dia berjanji, 
Pada masa kelaparan, engkau akan dibebaskan dari maut. Kelaparan akan engkau tertawakan. (Ayub 5:20'22)

Aku tersentak.
Aku mendapati bahwa masa kelaparan ada di dalam rencana Tuhan pada kehidupan kita.
Dan aku pun tertawa dengan sukacita 
Puji Tuhan !!

Sebuah pengalaman yang luar biasa.
Kesesakan pertama telah aku lewati dan aku baik-baik saja, tidak terkena malapetaka, seperti yang dijanjikanNya.

"Dari enam macam kesesakan aku akan diluputkan-Nya dan dalam tujuh macam aku tidak akan kena malapetaka."

Tiga hari setelah aku sampai kepada pemahaman ini seorang yang tidak dikenal menawarkan usaha baru untukku tanpa modal.

Orang asing yang tidak pernah mengenal aku sebelumnya bahkan tidak pernah bertemu denganku mempercayakan usaha nya untukku, memberikan ku benih di padang gurun yang gersang !!


Sahabat, ijinkan aku bertanya,  bila bukan Tuhan,  siapa yang mereferensikan nama dan nomor kontak ku kepadanya ?

Halleluyah !!

















Rabu, 24 Juni 2020

Enam Buah Kesesakan

Semua orang Kristen pasti mengenal tokoh yang bernama Ayub.


Seorang laki-laki di tanah Us yang saleh dan jujur; takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.
Memiliki 7 anak laki-laki dan 3 anak perempuan, 7000 ekor kambing domba, 3000 ekor unta, 500 pasang lembu, 500 keledai betina dan budak-budak dalam jumlah yang sangat besar, menjadikan nya orang terkaya dari semua orang di sebelah timur. 

Seorang lelaki terkaya di jaman nya, bergelimpang harta dan kesuksesan, namun tetap jujur dan saleh.

Luar biasa !

Bahkan Tuhan sendiri memujinya.
Kepada Iblis Dia bertanya: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorang pun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan."

Iblis tidak menyukainya.

Katanya kepada TUHAN: "Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah?  
Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu.
Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu." 

Dan Tuhan mengijinkan nya !!
Dengan satu syarat : 
"Segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya." 

Ayub pun berada dalam tangan si Iblis.

Dalam satu hari, orang Syeba, orang Kasdim, bahkan api dari langit membakar ribuan ternak dan budak yang dimiliki Ayub. Habis !!!

Pada hari yang sama, tujuh orang anak lelaki nya dan tiga orang anak perempuan nya meninggal dalam sebuah reruntuhan.

Ayub mengutuki Tuhan nya?  Tidak.

Tuhan bangga padanya.
"Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorang pun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. Ia tetap tekun dalam kesalehannya, meskipun engkau telah membujuk Aku melawan dia untuk mencelakakannya tanpa alasan." 

Dan itu membuat Iblis meminta lebih. 
"Kulit ganti kulit! Orang akan memberikan segala yang dipunyainya ganti nyawanya.  Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah tulang dan dagingnya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu." 

Sekali lagi, Tuhan mengijinkan nya !!
"Dia dalam kuasamu; hanya sayangkan nyawanya." 

Iblis menghadiahi nya penyakit kulit di seluruh tubuh nya. Busuk. Bernanah. Gatal, hingga Ayub menggaruknya dengan pecahan kaca !!


Kehilangan kesepuluh orang anak nya.
Kehilangan harta benda nya.
Kehilangan kesehatan nya.
Ayub bisa menahan nya, tapi istri nya tidak.
Dia marah pada suami nya. 
Dia marah pada Tuhan nya. 
"Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!"

Namun Ayub menolak anjuran tulang rusuk nya itu, bahkan memarahi nya.
"Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?"

Dan ia pun ditinggal sendirian dalam debu dan abu.

Ayub tetap manusia biasa. 
Dia punya rasa sakit, kecewa, marah, takut.
Dia mulai menyesali kelahiran nya.
Tapi dia tidak pernah menyesali Tuhan nya.

"Aku, tentu aku akan mencari Allah, dan kepada Allah aku akan mengadukan perkaraku.  Ia melakukan perbuatan-perbuatan yang besar dan yang tak terduga, serta keajaiban-keajaiban yang tak terbilang banyaknya."


Bahkan dia berkata, 
"Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa.  Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula."

Dia mengenal Tuhan nya, bukan sekedar mengetahui dan mendengar NamaNya.

Dia mengetahui dengan persis, 
"Dari enam macam kesesakan aku akan diluputkan-Nya dan dalam tujuh macam aku tidak akan kena malapetaka."

Kelaparan
Kemusnahan.
Perselisihan.
Orang orang jahat.
Mereka hanya akan lewat dalam satu episode kehidupan nya.

Ayub tahu, tempat nya berteduh akan aman.

Ayub melihat, keturunan nya akan menjadi banyak, walau saat itu dia telah kehilangan istri dan kesepuluh orang anak nya.

Ayub percaya, Tuhan akan memberikan nya umur panjang, justru ketika dia sedang tersiksa oleh penyakit nya ! Justru ketika dia sedang menyesali kelahiran nya !!


Bagaimana dengan kita ?
Bagaimana dengan ku ?

Bila kita kehilangan semua anak anak kita
Bila harta kita diambil tanpa sisa.
Bila si pasangan meninggalkan kita. 
Bila kesehatan bukan milik kita lagi.

Dan bila semua itu terjadi pada waktu yang sama.

Sanggupkah kita bertahan seperti Ayub ?
Sanggupkah kita percaya seperti Abraham ?
Sanggupkah kita berkata seperti Daud ?
"Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku. Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam kebenaran-Mu. "