Rabu, 31 Desember 2014

Malam Tahun Baru Yang Berbeda


Rabu malam, 31 Desember 2014, malam pergantian tahun, Malam Old & New.

Dari sore anak-anak dah kedengeran ramai di lingkungan tempat tinggalku.

Nggak seperti tahun lalu, hujan dah berhenti sedari sore tadi, membuat keceriaan dan kegembiraan terasa di setiap rumah.

Semangat mempersiapkan pesta barbeque mulai sore, mulai dari para ibu, para istri, para suami, tua dan muda, lelaki dan wanita, orang dewasa maupun kanak-kanak…. Tanpa kecuali.



Kembang api dah disiapkan. Suara petasan pun dah mulai terdengar.

Semakin larut, bukannya semakin sepi, suara itu malah semakin riuh bersaut-sautan.

Sebentar dari arah timur, sebentar di belakang rumah, sebentar sebelah selatan, disusul dari sisi kanan….. wiiuhhhh……..  Beda banget ama tahun lalu.

Tahun lalu sepi banget di sini, guys…
Semua pada merayakannya di luar lingkungan, bahkan di luar kota. Mungkin juga karena tahun kemarin, hujan turun nggak ada berhentinya di sini.

Yahhh……  Tahun ini emang beda......

Tahun ini air mata ku mengambang sembari menyaksikan mereka
Pikiran ku menerawang..... jauh ke bandara Juanda sana.... pasca hilangnya kontak dengan pesawat Air Asia pada tanggal 28 Desember 2014 yang menuju ke Singapore dari Surabaya.

Di sana ada kenalan ku,
ada teman aku,
ada sahabat aku.....

Dan baru kemarin,
ada kepastian jatuhnya pesawat dengan ditemukan nya puing-puing dan beberapa jenasah di Selat Karimata.

Mereka pun histeris.....



Walau belum dapat diidentifikasikan jenasah siapa saja yang ditemukan tersebut, namun dapat dipastikan, nggak ada yang selamat dari kecelakaan tersebut, termasuk kerabat mereka......

Padahal.... bayangan pesta akhir tahun masih nyata seminggu yang lalu.....
Padahal..... persiapan untuk berakhir tahun bersama orang yang mereka kasihi dah mateng....
Padahal..... kado tahun baru dah terbungkus indah ......

Tinggal menunggu hari H nya, yaitu hari ini, 31 Desember 2014.....

Tapi Tuhan berkehendak lain....

Dan mereka pun menutup tahun dengan cara dan suasana yang berbeda banget dibandingin tahun - tahun sebelumnya ..... bahkan beda dengan sebagian besar penduduk dunia ini merayakannya.

Air mata.... Kesedihan... Duka.... Kehilangan......



Beberapa bahkan menutup tahun ini dengan kebingungan...
kekhawatiran.... kecemasan....
tanpa arah hidup..... tanpa pegangan......

Nggak ada yang menyangka.....
Semua terjadi begitu tiba-tiba....

Tiba-tiba aja.....
dia sudah nggak bisa bicara lagi ama kita.... nggak bisa berceloteh lagi....
nggak bisa manja lagi....
nggak bisa nggemesin lagi....

Malam tahun baru kali ini emang beda, guys......
Masing-masing kita sadar, kenapa kita merayakannya dengan berbeda dibandingin tahun lalu.......



Dan kita pun nggak pernah tahu, gimana cara kita nanti menutup tahun 2015 kan?!


Bersama siapa nanti kita akan merayakannya ? Dan di mana?

Satu hal yang kita tahu, ada kekuatan Maha Dahsyat yang mengatur semua ini.....

Ya Tuhanku....

Ajar kami untuk memahami rencanaMu ......
Ajar kami untuk menyadari penyertaanMu.....
Ajar kami untuk mengakui kekuatan yang daripadaMu....
Ajar kami untuk berkata.....

"Kalau aku masih diijinkan menikmati matahari lagi, itu berarti aku masih punya sebuah pekerjaan yang harus aku lakukan dan selesaikan"







Selamat datang, tahun yang baru ( lagi )


Akhirnya......

Selesai sudah tugas kalender di dinding....

Malam tahun baru lagi.....

Parade kembang api lagi....
Ikan bakar lagi..... Pesta lagi !!

Kayak tahun lalu lagi, tahun sebelumnya, dan sebelumnya lagi........

Pesta pergantian tahun nya sama
Kemacetannya persis seperti tahun lalu
Belanja akhir tahun nya pun nggak beda jauh

Tahun ini, tahun kemarin, lima tahun lalu, sepuluh tahun yang lalu......

Yang berbeda hanya lah para pelaku pestanya, kawan.... aku, kamu, dia dan mereka lah yang berubah.

Dalam setiap tahap kehidupan kita, kita merayakan pergantian tahun dengan cara yang berbeda.

Ada saat di mana kita merayakannya bersama kawan-kawan kita, pesta dan hura-hura

Ada saat di mana kita merayakannya berdua dengan pasangan kita,
hanya berdua dengan berbagai rencana di tahun berikutnya.

Ada juga saat ketika kita merayakannya bersama anak-anak kita,
penuh ucapan syukur, tangis dan air mata

Sahabat.....

Beberapa rekan cukup beruntung dengan mendapat kesempatan untuk merayakannya bersama anak, menantu, cucu, bahkan cucu menantunya.....

Beberapa teman menutup tahun-tahun nya dalam kesendirian

Sementara yang lain merasakan sesuatu yang berbeda di tahun ini, sebuah perasaan kehilangan

Masing - masing kita memiliki pengalaman yang berbeda dari tahun ke tahun
Semua itu akhirnya menuntun kita kepada sebuah pertanyaan dasar  tentang eksistensi kehadiran kita di dunia ini........ Misterius.... Menakutkan..... 


Nggak heran, di setiap  penutupan tahun, paranormal menjadi sebuah profesi yang paling dicari.
Apa yang akan terjadi nanti?
Bagaimana keberuntungan aku di tahun yang baru ini yah?
Apa yang menjadi pantangan ku?
Bagaimana aku menyikapinya?
Apa yang harus aku lakukan ?

Semua orang khawatir.... ketakutan, ketidakpastian, ragu-ragu......
Apalagi di dalam kondisi politik saat ini ..... Suasana pun mencengkeram...
Harga melambung tinggi, jauh melebihi kenaikan income
Tanggungjawab semakin besar dari tahun ke tahun

Guys.....

Tahun lalu pun kita menutup tahun dengan banyak pertanyaan kan?!
Ketakutannya pun sama... kekhawatirannya juga nggak beda kok...
Tapi kita lalui juga kan?! Dan bisa kok !

Buktinya malam ini kita bisa mengucapkan, "Bye bye, two thousand and fourteen"

Terbukti kalau ketakutan kita nggak beralasan kan?!

Matahari tetap terbit di timur dan tenggelam di barat
Hujan tetep aja turun kalo dia lagi pengen, suka-suka dia lah.....
Ada yang pergi, ada juga yang datang..... semua di luar kendali kita......



Alih - alih mengalokasikan waktu, tenaga dan pikiran kita pada sesuatu yang nggak bisa kita kendalikan, kenapa kita nggak fokus aja kepada apa yang bisa kita kendalikan yah?

Diri kita sendiri, perasaan kita,
sikap kita, perilaku kita, reaksi kita.......
Kesehatan kita, keuangan kita,
pekerjaan kita, keluarga kita......

Karena kekhawatiran kita nggak akan mengurangi tekanan kita kok......

Ketakutan kita nggak bakal membuat orang menoleh dan berbelaskasihan......



 
Yuuukkkk........sahabat......

Apapun yang akan terjadi,
kita sambut tahun yang baru ini dengan senyum dan gairah, optimis dan semangat......
karena kita tahu, sesuatu menanti kita di akhir tahun nanti......
sebuah sejarah kehidupan, catatan suka dan duka, yang akan kita tulis dengan tetesan keringat dan air mata kebanggaan.......

Focus in the center of control  ( The Colonel )

Minggu, 28 Desember 2014

Uang Kecil Membeli Uang Besar

Menjadi agen asuransi bukanlah sebuah impian, apalagi cita-cita.

Didorong oleh kebutuhan hidup aja, akhirnya penulis mengenal industri ini. Keblowok, kata orang Jerman.

Cuman satu yang bisa menggerakkan hati ini : celotehan gadis cilik di rumah..... yang selalu berteriak menangis minta ikut kerja setiap pagi.

Yahhh...... hati ibu mana yang nggak teriris melihat tangisan buah hatinya yang terpaksa ditinggal sendirian di rumah ? Sang putri layak mendapatkan yang terbaik dari ibunya, sebagai balasan dari tangisan itu.

"Industri yang nggak ada matinya, karena jumlah penduduk kita bukannya berkurang, malah bertambah," itu kata trainer ku dulu.

"Haiyahhhh...... dasar motivator," dan aku cuman bisa ngebatin.

Anyway.... hari demi hari, kujalani juga bisnis di industri ini. Minggu ke minggu, bulan dan tahun.

Mereka bilang, industri ini membantu orang kok...... Kalau mau dibantu ya hayuk, kalo nggak mau ya udah.....

Penulis cuman memerlukan penghasilan dari industri ini, bukan ucapan terima kasih karena udah dianggap membantu sesama.

Sampai suatu hari, penulis harus membawa setumpuk dana warisan kepada seorang ibu muda yang sudah menyiapkan dua botol susu berisi obat serangga cair untuk kedua orang anak balitanya, dan siap mengakhiri hidupnya menyusul kepergian sang suami ke akhirat, karena terbelenggu hutang dan ketakutan akan masa depan.




Mungkin kisah sejati ini nggak akan berbekas kalau almarhum bukan seorang supir taksi....

Iya, supir taksi yang selalu setia nganterin kita, tapi juga yang selalu bilang nggak ada uang kembalian, yang selalu berharap mendapatkan seribu dua ribu lebih besar dari ongkos yang tertera di argometernya..... yang selalu bikin kita jengkel dehhh......

Kaget ? Sama !

Penulis pun kaget waktu supir taksi ini kembali ke kantor untuk minta dibuatkan program asuransi untuk keluarganya, dua tahun sebelumnya, guys.....

Yang ada di bayangan kita adalah, asuransi dibeli oleh orang yang punya "uang lebih"

Mereka yang dah bingung mo taruh di mana uang mereka.
Mereka yang nggak pengen kehilangan rumah mereka, mobil mereka, pabrik mereka.....
Mereka yang takut kehabisan uang mereka....

Bukan dari kalangan menengah bawah kan?!
Bukan dari para buruh dan karyawan rendahan
Bukan dari seorang supir, apalagi supir taksi, yang nggak jelas penghasilannya berapa tiap bulannya.......

Tapi justru, karena penghasilannya nggak tetap itu, sang kepala keluarga ini mencemaskan kelangsungan hidup anak istrinya kelak, apalagi dia menyadari kebutuhan semakin tinggi, bukan semakin ringan dari tahun ke tahun, seiring dengan kenaikan harga dan usia anak-anaknya.

Terngiang kembali kata-kata almarhum pada saat menandatangani surat pengajuan asuransi nya dulu, "Saya sayang anak-anak saya, bu..... tapi saya nggak yakin bisa membahagiakan mereka dengan penghasilan saya ini."

OMG.....

Hari itu adalah titik balik sebuah alasan.
Bukan lagi karena uang semata .....
Bukan lagi karena karir .....
Bukan juga karena sebuah keharusan ....

Tapi karena seonggok rasa iba melihat anak-anak yang mungkin menjadi yatim piatu sebelum mereka siap menghadapi kerasnya kehidupan ini.....

Dan anak itu bisa jadi anak aku.......
Anak itu bisa saja anak saudara aku......
Anak tetangga aku.....
Anak rekan aku......
Anak teman aku......

Karena kehidupan mereka masih harus terus berlanjut...... 
dengan atau tanpa kita, para orang tuanya.....

Meninggalkan warisan adalah impian setiap kita
Tapi kenyataannya, sebagian besar dari kita meninggalkan warisan hutang,
warisan tanggungjawab, warisan kebutuhan.....
warisan yang justru menjadi beban anak-anak kita.......

Itulah peran asuransi, sahabat.....

Yukkk....... kita mulai membuka diri terhadap asuransi.
Cermati kebutuhan kita, dan kenali program nya.........

Karena, suka nggak suka, mau nggak mau, kita semua memerlukan asuransi........

Terinspirasi oleh kalimat Mario Teguh ....



Kalau kita belum memiliki cukup warisan yang bisa kita tinggalkan hari ini 

kenapa kita nggak menyisihkan yang sedikit itu agar kita bisa meninggalkan warisan yang lebih besar buat keluarga kita, 

yang untuknya kita bekerja keras, membanting tulang, memeras keringat...... setiap hari, tanpa lelah sedikitpun,  sepanjang hidup kita ?







Rabu, 24 Desember 2014

Natal tlah tiba, HORREEEEYYYY !!!!!

Malam Natal !! Horreyyyy !!! Akhirnya...... malam ini datang juga.....

Dengar...... krincing bunyi lonceng di leher rusa salju yang membawa kereta santa dah kedengeran ! Wowwwww...... Riuh sekaliii..... 

Jingle Bells
Jingle Bells
Jingle all the way
Oh what fun it is to ride
In a one horse open sleigh


...........................


Ntar malem jangan malem-malem tidurnya yah...... Kalau masih belum tidur pas santa lewat, nanti dia nggak mampir ke sini dan meletakkan hadiah buat kamu di bawah pohon natal kita... Oya, kaos kaki nya dah digantung belum ?? 

Dongeng Natal itu dah lama nggak kedengeran ya teman....

Waktu kita kecil, masih banyak cerita tentang Santa dan kereta saljunya di setiap malam Natal. Tapi sekarang ?

Anak-anak lebih suka merayakannya bareng teman-teman nya di luar sepulang gereja.....

Yahhh..... bahkan ketika generasi Platinum ini masih kanak-kanak sekalipun, mereka nggak bisa di bohongin ama cerita penghantar tidur seperti itu lagi. 

Pertanyaan mereka bener-bener bikin kita nggak bisa jawab, dan akhirnya "membunuh" cerita legendaris ini.

Santa nya keliling dunia yah ?
Kok tau rumah kita sih ?
Kadonya nggak ketuker-tuker nantinya ?
Dengan kado segitu banyak buat anak-anak seluruh dunia, mang cukup satu kereta aja ?

Anyway...... Natal masih tetep dateng tuhhh..... dengan atau tanpa cerita tentang Santa Claus, dia tetap setia datang, kita siap apa nggak, mau apa nggak, Natal selalu setia menghampiri kita setiap tahun, 25 Desember......

Lepas dari si kambing hitam bernama "adat" dunia barat, atau kebiasaan para bule di belahan dunia sana, ulang tahun Yesus ini selalu menjadi perhatian dunia, baik bagi kaum kristiani, maupun mereka yang menyangkalNya.

Mall-mall penuh dengan suasana Natal sedari sebulan lalu....

Kantor-kantor merias dirinya dengan nuansa hijau dan merah khas Natal....

Toko pakaian memajang busana-busana pesta Natal tanpa membatasi pembelinya....


Aku nggak kemana-mana kok malam Natal ini...... lagian, bukan hari raya aku kan?!

Sahabat, tengok televisi malam ini......

Film Natal ditayangkan di mana-mana, 
di stasiun televisi manapun !

Ada sukacita Natal, 
ada kegembiraan, 
ada air mata di sana.... 
ada cinta dan kasih.....

Ada mujizat Natal !


Dan pada hari H nya, tukang parkir pun panen.....
Restaurant diserbu pembeli.....
Pelayan mendapatkan tip jauh lebih besar dari hari biasanya.....
Pedagang kaki lima pun nggak ketinggalan
Belum lagi kesibukan supir taksi, bemo, ojek, angkot, bis..... atau apapun namanya...

Berkat Natal untuk semua orang, guys !! Wow..... It's really a wonderful Christmas !!

Yahhhh.... Yesus dateng bukan cuman buat mereka yang menerima Dia kok...

Dia dateng buat semua orang ! 


"Aku berdiri di muka pintu dan mengetuk." Bukain pintu yuk...
Dalam kandang domba lhooo.....
Di keluarga Yusuf si tukang kayu yang miskin 

Supaya semua orang bisa menemui Nya, 
Berbicara dengan Nya......
Ngopi bareng.....
Nongkrong di warung bareng......

termasuk aku, kamu, dia, mereka......
Mereka yang terbuang .....
Satpam dan supir ...... 
Office boy dan tukang parkir....
Tuna wisma dan kaum miskin......
Para pembunuh dan pezinah.....
Tukang jambret dan pencuri....

Wow... You are amazing, Jesus !!


Happy Birthday, Jesus.... Love you so much





Selasa, 23 Desember 2014

Rintihan di Ujung Kehidupan

WS Rendra.....Siapa yang nggak pernah mendengar nama itu ?
Penyair legendaris kelahiran Solo yang menjadi icon dunia theater kita ini selalu memukau penontonnya pada setiap penampilannya.

Teriakan lantangnya ......
Tubuh tinggi besarnya .....
Rambut gondrongnya .....

Bahkan pakaian gombor nya.....
Senantiasa menyedot perhatian setiap yang hadir

Kata-katanya tajam menyayat
Tanpa melukai siapapun !!

Luar biasa !!



Sang maestro itu telah meninggalkan kita semua lebih dari lima tahun yang lalu, guys...... Di usianya yang sudah berkepala tujuh...... Meninggalkan sederetan pemikiran kritis nya, yang patut menjadi bekal anak cucu kita kelak....

Salah satunya, sebuah puisi bisikan hatinya sendiri, yang di tuangkan oleh sahabatnya, Adi Kurdi,  di ranjang rumah sakit, seminggu sebelum kepergiannya : Tuhan, aku cinta PadaMu

Aku lemas
Tapi berdaya
Aku tidak sambat sakit
Atau gatal

Aku pengen makan tajin
Aku tidak pernah sesak napas
Tapi tubuhku tidak memuaskan
Untuk posisi yang ideal dan wajar
 
Aku pengin membersihkan tubuhku
dari racun kimiawi

Aku ingin kembali pada jalan alam
Aku ingin meningkatkan pengabdian kepada Allah

Tuhan , aku cinta padaMu

"Tuhan, aku cinta padaMu" adalah kalimat penutup dari tulisan terakhirnya itu.

Tuhan, aku cinta padaMu......
mungkin itu juga ungkapan cinta yang sering kita ucapkan di setiap sujud kita yah?

Mudah? Bangeetttttt......
ketika semua berjalan seperti yang kita inginkan.....
ketika jawaban doa kita adalah "iya"..... ketika rejeki dateng......
ketika anak-anak bisa membuat kita tersenyum.....
ketika kesehatan dan kelimpahan datang bertubi-tubi.....

Kita bilang, semua yang kita punya cuman titipan Tuhan.....

Rumah, harta, mobil, keluarga, pekerjaan...

Beberapa dari kita cukup kuat dengan mengatakan
" Dengan telanjang aku datang, dengan telanjang pula aku kembali" 

Sabarrrr...... semua ini cobaan aja kok.......
Badai pasti berlalu...... 

Wowwwww........ Optimis yah?

Sedikit lebih dalam lagi......
Tuhanku ajaib... Dia pasti turun tangan.....

Minggu demi minggu berlalu, bulan pun berganti.... tahun dan tahun......Tapi Tuhan masih bungkam !

Mulai dahhh... Tuhan denger gak yah? Dia kemana sih?
Katanya mo bantuin, mana buktinya ?

Ustadz nya yang bilang gitu, sampe dah meninggal.
Pendetanya juga udah beralih mulai berbisnis nih.
Lha mana si Tuhan itu?

Dia ada nggak sih ?

Kecewa, marah, sakit hati, jengkel dijanjiin mulu......

Sahabat, inikah yang disebut cinta itu?


Atau kita mo hitung-hitungan seperti layaknya rekan bisnis ?
Yukkk.... kita hitung satu per satu kemurahan yang telah kita alami selama ini......

Mulai kita kecil.... waktu ibu kita sakit parah, dan sembuh....
Sampai kita remaja.... ketika kita putus cinta dan bertemu pangeran lain yang jauh lebih baik.....
Ketika kita kuliah....... dosen killer yang lagi sakit gigi waktu ujian skripsi kita.....
Pada saat pesta pernikahan..... paman yang paling kita benci menjadi sponsor utama.....

Terus...... waktu persalinan anak pertama.....
Abis gitu........ kemudian.... terus ..... waktu itu.....

And you will be surprised, guys !!

Jadi..... apalagi ?
Begitu banyak perbuatanNya, kawan..... begitu dahsyat dan luar biasa.....
Mo minta apa lagi kita sekarang?

Kalau kamu aja tau memberikan yang terbaik buat anak kamu, apalagi Tuhan mu......

Yuk, sahabat..... Kita selesaikan perjuangan di dunia ini dengan satu tahap baru tingkat keimanan kita pada yang Maha Kuasa, karena kita semua akan pulang ke sana, apapun agama dan kepercayaan kita kan?!


Bukan sekedar "Kepercayaan pada Tuhan Yang Maha Esa" seperti sila pertama dari semboyan bangsa ini, Pancasila.

Tetapi mulai melangkah lebih dalam lagi....

Mempercayai semua keputusan dan jawaban doa kita adalah keputusan dan jawaban yang terbaik, sekaligus....

Mempercayakan semua kehidupan kita beserta semua yang kita miliki ke dalam Tangan Nya

Sehingga pada akhirnya nanti, kita boleh berkata,

Aku rindu Engkau, Tuhan.....

Aku pengen pulang ke surga......

Karena aku cinta Engkau

Senin, 22 Desember 2014

Buat Sahabatku : Happy Mother Day

22 Desember.....

Dari pagi gadget ku terus menerus berteriak memanggil. Puluhan pesan masuk lewat berbagai media sosial yang tersedia. Apalagi kalau bukan mengucapkan "SELAMAT HARI IBU", seperti yang selalu terjadi selama bertahun-tahun.

Beberapa pesan berisi ucapan cinta singkat, beberapa lagi terangkai dari kalimat-kalimat indah.

Walau kita sendiri nggak yakin, sempat nggak kita mencium ibu kita hari ini dan mengucapkannya dengan tulus kepada beliau, betapa kita mencintainya?

Ladies, tiga puluh tahun yang lalu, ketika kita masih seorang anak remaja, ketika gadget masih merupakan sesuatu yang nggak mungkin, kita mungkin melupakan tanggal spesial ini yah?

Yahhh..... apa yang paling mendominasi pikiran dan suasana hati kita 3 hari sebelum hari yang penuh hadiah dateng? Natal, dengan pesta, makan makan, baju baru, kado natal..... wowwww....... itu yang ditunggu seorang gadis remaja bukan?!

Dan sekarang... tiga puluh tahun kemudian....
ketika kita menjadi seorang ibu,
ketika anak-anak kita menginjak usia remaja dengan semua aktifitas dan kegiatan mereka,
ketika kita menerima ucapan cinta dari seorang "anak" lainnya ....... hhhuhhhh....... nyesek lho guys......

Kemana anak aku hari ini?
Kenapa bukan yang dia yang dateng, menciumku dan memelukku dengan hangat?
Kok cuman message sih ? ( Syukur-syukur kalau dia inget yah..... )

Sebuah message dari seorang kawan pun menjadi perhatian penulis.

Pada saat kita sakit, kita inget ibu,
tapi pada saat kita sehat, telp aja kita lupa

Saat kita gak punya uang, kita lari ke ibu,
tapi pada saat ada uang, kita lari ke mall

Waktu kita sedih, kita nyari ibu buat nangis di pangkuannya,
tapi waktu kita seneng, kita sibuk ama pasangan kita

Ketika anak-anak sakit, kita panggil ibu buat bantuin kita kan?
Tapi ketika anak-anak sehat, kita panggil ibu buat jadi satpam nya rumah kita lhooo......

Tak terasa air mata pun menetes....

Kawan......
Hari ini memang bukan tiga puluh tahun lalu.
Ibu kita dulu bukan ibu abad 21 kayak kita kan?!

Dulu, ibu kita bangun jam 3 pagi buat ngaron nasi, supaya kalo kita bangun jam 5 buat siap-siap sekolah, nasi putih panas di meja makan dah siap menemani kita memulai hari-hari kita. Sekarang ?

Dulu, paling banter ibu kita memakai bedak tipis di wajahnya sebelum keluar kamar dan meladeni anak-anaknya. Ibu sekarang sibuk mempercantik dirinya sementara anak-anak diladeni oleh orang lain. Salah ? Nggak ada yang salah... Semua ini akibat dari kemajuan jaman aja kok.

Tapi kita tetap ibu dari seorang anak remaja, sahabatku....

Perempuan yang dipercaya ama Yang Di Atas buat mengandung, melahirkan, menjaga,  mendidik dan memelihara insan-insan masa depan, sampai mereka siap buat menerima tongkat estafet dari generasi sebelumnya, bukan untuk memilikinya dan berharap mereka akan menjaga kita pada saat kita dah nggak mampu lagi kelak.

Kita emang bukan ibu yang kejam, yang memperlakukan anak kita seperti si upik abu.

Kita juga bukan ibu yang tega meninggalkan bayinya sendirian di rumah sakit atau di got.

Kita memelihara mereka kok, kita memberi mereka pakaian, makanan, dan tempat tinggal.

Kita berikan semua yang mereka perlukan, bahkan berlebihan.


Saudariku,

Kalau rumah yang mereka perlukan,
nggak akan ada cerita seorang anak remaja malas pulang ke rumahnya yang mewah
padahal  mereka tau ada orang tuanya di sana


Kalau makanan yang mereka butuhkan,
nggak mungkin mereka makan di rumah temannya
sementara kita dah masakin buat mereka

Mereka membutuhkan sesuatu yang lebih dari itu, ladies.....
Mereka memerlukan teman bermain
Mereka memerlukan sahabat yang mau mendengarkan mereka
Mereka memerlukan penasehat yang bisa memberi mereka jalan keluar
Mereka memerlukan motivator yang ada pada saat mereka putus asa

Mereka memerlukan a shoulder to cry on, guys....

Hari ini, sebelum kita menuntut ciuman cinta dari anak-anak kita, atau pelukan tulus penuh kehangatan kasih dari mereka, yuuukkkk....
kita berikan apa yang mereka perlukan, walau nggak pernah ada tuntutan dari mereka

...... karena mereka terlalu baik untuk memprotes perempuan yang mempertaruhkan nyawanya demi kehidupan mereka....
...... karena mereka terlalu sayang ama kita .....
...... karena mereka adalah utusan Tuhan yang paling indah ......

....... karena aku, kamu dan dia, adalah ibu mereka.......


  For Things To Change, I Must Change First ( The Colonel )

Senin, 15 Desember 2014

Telur, Wortel dan Kopi

Guysss.... main ke dapur yukkkk.... ngliat si mami lagi masak apa.....

Seperti biasa, kompor yang satu pasti lagi nyala buat masak air. Apalagi yang mo dibikin mami kalo bukan kopi atau teh sore-sore gini ?

Kompor yang satu berisi rebusan telur, pasti mau bikin bali telur nihhh......
Eh, tapi kok ada wortel ama sayur lain yah? Wow, mami mo masak gado-gado, guysssss........

Merhatiin telor ama wortel yang direbus bareng, ada perbedaan mencolok ternyata yah?!

Kalo telur direbus, makin lama makin keras......

Utak atik internet... tuh, bener kannnn........

Makanya kalo mo bikin telor mata sapi, nggak boleh lama-lama kan, ngegorengnya......




Sementara wortel, justru kebalikannya.

Semakin lama direbus, justru semakin lunak, lembek jadi bisa dihancurkan buat dedek bayi.

Ada yang salah nggak yah?

Ya nggak ada sih.... karena masing-masing punya karakter yang berbeda kan, walaupun gelarnya sama : makanan sehat

Sama ama milyardan manusia di bumi ini lahhh....... Gelarnya sama : manusia, tapi karakternya.... biiiuuuhhh..... jauh lebih rumit dari pada makanan sehat di atas kan?!

Ada orang yang memiliki karakter telur.

Orang nya lembut, gampang terharu... liat sinetron lima menit aja tissue nya sekotak....
Bukan cuman kaum hawa lho, kawan..... 
Nggak tegaan kalo ama orang lain. Di dompet ama mobilnya pasti banyak uang recehan.....
Istilah ekstrim nya nih, kepalanya pun diberikan untuk mereka yang memerlukan nya.

Orang ini bener-bener orang yang luar biasa, guysss...... Jarang ada yang seperti ini jaman sekarang kan?!

Sayangnya, beberapa Ramboo berhati Hello Kitty ini, menjadi keras begitu ada tekanan. Tekanan di rumah, di kantor, dalam bisnis, membuat dia menjadi raja tega.  Semakin kuat tekanannya, hati nya akan semakin membeku. Kayak telur yang direbus kan ?!

Egoisme nya keluar. "Emang gua pikirin ?"


Ada juga yang karakternya kayak wortel, kawan.

Cita-citanya tinggi, tekadnya kuat, kemauannya luar biasa. Kalau dia menginginkan sesuatu, dia harus mendapatkannya. Keras kepala? Bisa jadi.

Orang seperti ini bener-bener kita perlukan untuk menjadi motivator kita lhooo...  Bersemangat banget, antusias tinggi, terpancar dari setiap kata-kata dan tindakannya kok. Kadang lawan nya pun ngeri berhadapan dengannya.

Tapi ketika dia dah capek oleh kegagalan dan kegagalannya, tekanan yang semakin kuat dari keluarga dan dari lingkungannya, ketika orang terdekatnya malah mencemoohnya.... mendadak dia menjadi seperti macan ompong.

Putus asa, kecewa, jengkel, benci, marah.....semua itu mematahkan semangatnya.

Seperti kata salah satu mentor : "Kalau sang motivator kehilangan motivasinya, siapa yang akan memotivasi mereka ?"

Ada yang salah dengan nya? Nggak juga.
Semua itu manusiawi kok....... Baik telur maupun wortel.

Bedanya adalah, telur dan wortel nggak punya pilihan, guysss..... ya memang mereka begitu dari sononya. Tapi manusia ? Tuhan kan nggak pernah menciptakan robot. Makanya, hidup itu pilihan. Kita mau jadi telur, atau wortel ? Atau nggak kedua-duanya ?

Sontak aroma kopi yang baru diseduh membangunkan aku dari lamunan ini.
Hmmmm... nikmatttt.... Aromanya jauh lebih mantap dibandingkan sebelum diseduh tadi........

Dah, ughhhh...... baru nyadar sekarang.
Kopinya nggak berubah ketika diseduh, guysss... tapi airnya ?

Yahhhh.... Airnya berubah !

Tadinya bening, sekarang hitam, sehitam kopinya.


Guys.... Kalau kita bisa memilih, kenapa kita nggak memilih untuk menjadi kopi aja yah?

Walau ada air panas menyentuh kulit halusnya, dia tetep hitam lhooo... aromanya juga tetep harum... Malah dia mampu mengubah air panas mendidih yang bening, tanpa rasa dan aroma itu, menjadi seperti dirinya, serasa dan seharum dirinya. Sang kopi bisa membuktikan bahwa dia lah subyek nya, bukan air panas nya.

Hai !! Kita juga subyek dalam kehidupan kita sendiri kan?!

So, walau ada tekanan kayak apapun di sekitar kita,
kenapa kita yang harus berubah yah?
Keadaan lah yang harus berubah menjadi lebih baik karena kita !
Lingkungan lah yang harus berubah karena ada kita !

Apapun tekanan nya, bagaimanapun beratnya kehidupan ini,
mereka nggak pernah perduli kok.
Matahari tetap terbit di timur dan tenggelam di barat pada waktunya,
walau hutang kita bertumpuk.
Yang namanya hujan tetep aja turunnya air,
walau rekan-rekan mengejek kita kan?!

Be yourself ya sahabat..... Jadilah dirimu sendiri, apapun yang terjadi di luar sana.....



Minggu, 14 Desember 2014

Rawajali Muda

Dalam sebuah kesempatan, kami mampir ke Jatim Park II di Batu.
Dan taman burung adalah favorit kami....

Ratusan spesies burung dipamerkan, lengkap dengan kandang dan kebiasaan mereka.
Besar dan kecil, umum dan langka, bahkan juga yang hampir punah

Namun perhatian kami habis oleh jenis burung yang satu ini : Raja Angkasa, sang rajawali.

Digunakan sebagai lambang kebesaran dan kebanggaan bangsa Indian.
Amerika sebagai negara adidaya pun mengakuinya.
Indonesia ? Terkenal dengan Garuda Pancasila nya kan?!

Besar, kuat, dan gagah..... dengan cakar yang tajam


Buat anakan nya aja, kita harus menggunakan sarung tangan kulit yang tebel banget.
Begitu menclok di tangan kita, semua effort dan tenaga kita kayaknya hanya terfokuskan di lengan kita itu.... Beraaaattttt.....

Dan bulunya ?

Bulu ayam jago dewasa aja kalah kuat ama bulu anakan burung ini.... wow....

Dan perhatikan tatapannya..... tajam kan?!
Seperti nggak kenal takut ama apapun....

Pantas aja burung ini melegenda ya guys.....

Tapi enak aja dia melayang terbang.
Bukan setinggi rumah, guys.....
atau setinggi monas.....
Setinggi awan !

Tapi nggak pernah keliatan ngotot menggerakkan sayapnya tuh.....

Liat aja gerakannya.... ngikuttttt aja, kemanapun angin membawa nya.....

Bahkan, konon, dia suka banget kalo ada angin kenceng, badai kalo bisa, sementara hewan lain, yang berukuran raksasa sekalipun, pasti cari perlindungan lah....... Soalnya, ketika ada badai, banyak hewan-hewan darat yang terbawa badai melayang ke atas, dan dia tinggal menangkapnya. Luar biasa !

Guys..... jadi penasaran, kayak apa sih orang tua nya dulu mendidik dia sampai bisa setangguh itu yah? Gimana cara ngajarin dia terbang sih?

Percaya apa nggak.... begitu dia merasa anaknya mampu, dia akan merusak sarangnya, sehingga rajawali kecil akan terlempar dari tempatnya selama ini, tinggi di atas tebing curam !

Induk rajawali membiarkan anaknya meluncur jatuh, kawan !!

Takut ? Tentu aja !  " Papaaaaaa....... aku jatuhhhh... "

Tapi orang tuanya cuman ngeliatin aja dari atas, guyssss !

Sehingga, rajawali cilik ini berusaha sekuat tenaga menggerakkan sayap mereka.... lagi, lagi, lagiii.......

Barulah ketika si anak kelihatan mampu, mereka menghampirinya, dan menyemangatinya
"Yes, kamu bisa, yunior ! "

Sahabat......

Rajawali muda itu belajar menguasai dirinya agar tidak panik,
di tengah ketakutannya sekalipun

Dia belajar untuk tidak mengeluh dan berteriak,
karena dia tau waktu dan tenaganya akan habis hanya untuk itu,
sementara mata tajam nya melihat tanah di bawah semakin dekat !!

Dia belajar melihat apa yang dia punya...Sayap !
Yah ... Akhirnya......Dia ingat kalau dia punya sepasang sayap yang kuat !

Dia belajar mempergunakan apa yang ada di sekelilingnya.....
Tapi kosong.... Nooooo !!
Ada angin ! Ada udara bergerak yang sangat kencang !

Dia belajar melihat kesempatan yang ada..... Melayang......
Karena hanya itu kesempatan nya, teman !

Ketika semua itu bersatu...
Tenang, berpikir jernih, melihat kemampuan, ada kesempatan.......
Dan ada kemauan..... Rajawali ini pun berhasil !!


Wow, luar biasa !!

So, guys.... Yukkkk.... duduk tenang ketika ada ancaman, don't be panic.....

And you will be the winner !!

Ketika penyesalan datang

Satu pagi di sebuah desa di pedalaman China........

Seorang bapak pulang
dengan menuntun seekor anak kuda
untuk diberikan kepada anak tunggalnya.....

Sang anak bersorak kegirangan,
ayahnya tertawa lepas,
sang ibu pun tersenyum bahagia....

SEMUA ORANG BERGEMBIRA.......

Hari berlalu, minggupun berganti......

Sang kuda tumbuh menjadi besar,
seiring pertumbuhan majikan ciliknya......

Satu hari pintu kandang terbuka,
kuda pun melarikan diri ke hutan.......

Si anak menangis sedih, ayah termenung,
ibupun terdiam berduka
SEMUA ORANG MENETESKAN AIR MATA




Matahari pun tenggelam dengan senyap.....
untuk terbit lagi esoknya, dan tenggelam lagi.....
Terbit, tenggelam, terbit, tenggelam, lagi, lagi dan lagi......
Tiba-tiba dari dalam hutan, sepasang kuda keluar dan mendekat
Hai, hai, haiii........ Sang kuda kembali !!!
Bersama pasangannya, seekor kuda jantan yang gagah !
WOW !! Sang anak berteriak kegirangan, ayahnya pun terbahak-bahak, ibu ikut tertawa.....

SUASANA KEMBALI CERIA


Tugas pertama menanti : menjinakkan sang jantan
Tali tambang disiapkan, pelana dibersihkan
Resiko pun diambil......


Satu langkah, dua, tiga..... dan.......
Sirene ambulans menjerit.......
Pisau bedah beraksi.....

Dan sang pemuda pulang tanpa sebelah kakinya....

Sang pemuda berteriak marah
Ayahanda terdiam bisu
Ibu nya pun histeris melihatnya......

AIR MATA KEMBALI DATANG
PENYESALAN SEAKAN TAK MAU PERGI

 

Musim perang datang
Perekrutan pemuda terjadi di seluruh negeri
Negara membutuhkan mereka
Untuk dikirim sebagai pembela bangsa

Wajib militer


Kecuali mereka yang sakit
Kecuali mereka yang lemah
Kecuali mereka yang cacat.....
Kecuali sang pemuda di kursi roda......

DAN SI PEMUDA PUN MEMANJATKAN PUJI SYUKUR


Guys....... Kita nggak pernah tau, apa yang akan terjadi nanti
Bisa saja apa yang akan terjadi adalah hasil dari keputusan kita sendiri di masa lalu
Tapi apapun yang terjadi......

Kegembiraan dan air mata.... Berkat dan malapetaka.....
Pagi dan siang.... Mendung atau cerah.........


Semua kita syukuri yukkkk........

Karena nggak selamanya Tuhan memberikan berlian 
dengan berbungkuskan kain sutra
Terkadang berlian itu dibungkusNya 
dengan kertas koran bekas alas ikan pindang