Sabtu, 02 Januari 2021

Catatan Akhir Tahun 2020

Rabu, 30 Desember 2020
Besok adalah hari terakhir di tahun 2020.


Pandemi belum berakhir. 
Mereka bilang serangan gelombang kedua bulan ini lebih ganas daripada serangan pertama di awal tahun.
Kepanikan terasa di berbagai media.
Ketakutan sahabat.
Kekhawatiran para saudara. 
Pilu beberapa kawan yang ditinggal "pulang"

Sementara itu, situasi politik sedang memanas. 
Sebuah organisasi agama dibubarkan
Pro dan kontra
Suasana mencekam membias dari beberapa kota. 
Panik. 
Takut. 
Khawatir. 


Agenda tutup tahun pun dibatalkan. 
Tidak akan ada keramaian
Tidak akan ada kemeriahan menyambut tahun yang baru. 
Tidak ada pesta kembang api
Tidak ada riuh tawa sahabat. 

Seakan tidak ada harapan yang mampu dibisikkan
Tidak ada semangat menyongsong matahari baru

Malam tahun baru yang tidak biasa 
Justru akan menjadi malam tutup tahun 
Yang terindah sepanjang hidup ini

Ditemani secangkir kopi pahit 
Malam ini tiba tiba saja dadaku terasa sesak. 
Perjalanan hidupku berputar 
di antara genangan air mata ini
Perjalanan hidup penuh makna dalam beberapa tahun terakhir
Ada rasa bangga
Bersyukur
Haru 

Yaaa.... Perjalanan hidup penuh makna
Bukan dimulai di hirupan oksigen pertama
Bukan pada saat kita memasuki dunia kerja
Bahkan bukan pada saat kita membuka lembaran baru dengan sepucuk undangan pernikahan 

Perjalanan hidup penuh makna
Dimulai ketika kita memutuskan untuk memulai nya
Perjalanan hidup penuh makna ku
Dimulai beberapa tahun lalu

Ketika aku kehilangan pekerjaan
Di puncak karir ku
Di usia yang belum setengah abad
Ketika anak semata wayangku belum menyelesaikan sekolah nya
Ketika dua rumah masih menjadi beban ku
Ketika tanggungjawab financial ku belum selesai

Dan tiba tiba aku menyadari
Ratusan,  bahkan ribuan orang
Berada di posisi itu tahun ini
Tahun pandemi ini, tahun 2020
Bagiku, itu adalah 3 tahun lalu, tahun 2017
Bagiku, itu adalah awal perjalanan iman ku

Tahun 2017
Tahun pertama ku tanpa penghasilan
Tahun ku bersama seorang atheist
Kuhabiskan hanya dengan perdebatan
Melelahkan
Capek
Jengkel
Sempat aku menyerah

Hingga akhirnya satu suara berbisik
Kebesaran Khalik Langit Bumi 
Berada jauh di atas nalar manusia dengan otak nya yang hanya sekepalan tangan

Aku bangga mengenal Nya
Aku bangga memiliki Nya
Yang merontokkan semua teori duniawi
Teori manusia yang menemui jalan buntu ketika dihadapkan pada sebuah pertanyaan
"Ke mana aku setelah kematian? "

Bukankah kepada penjahat yang disalibkan bersamaNya, Dia berkata :

"Sesungguhnya hari ini juga engkau akan bersama sama dengan Aku di dalam Firdaus"
( Lukas 23:43 )

Puji Tuhan!! 


Tahun 2018
Perjalanan ku mulai memasuki padang gurun
Sepi
Gersang
Panas
Binatang liar

Jalan di depan ku buntu
Kiri ku jurang
Kanan ku lubang buaya
Sementara jembatan di belakangku sudah terbakar habis
Tidak memungkinkan ku untuk kembali
Aku harus melangkah,  tapi ke mana? 

Sementara hujan dan badai batu  menimpa ku
Kelaparan
Kemusnahan
Pengkhianatan
Ditinggalkan
Fitnah
Penyerangan

Aku terduduk
Menyerah
Dan menoleh ke atas
Berharap kematian menjemputku
Toh aku sudah memiliki jawaban nya


Namun aku mendapatkan jawaban yang berbeda
Yang membuatku menangis bangga di akhir tahun

Yang semula "Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau." ( Ayub 42:5 )

Aku mendapati, 
Janji penyertaan Nya bukan pepesan kosong
Setelah melewati tahun yang penuh kesesakan
Toh tidak satu kesesakan pun mampu mendatangkan malapetaka untuk ku
Toh aku masih bisa menutup tahun itu. 2018.

"Dari enam macam kesesakan engkau diluputkan-Nya dan dalam tujuh macam engkau tidak kena malapetaka." ( Ayub 5:19 )

Halleluyah !!!


Memasuki tahun 2019
Gerimis mulai kurasakan
Bukan hujan deras paska kekeringan yang menahun

Perjalanan iman ku semakin tinggi
Ketika aku menyadari aku telah menduakan Dia

Kusadari kebodohan ku selama ini
Yang percaya pada janji manusia
Yang berharap pada dia yang hanya terbentuk dari debu dan tanah 
Yang tidak memiliki kuasa bahkan untuk dirinya sendiri

TUHAN itu Allah yang cemburu dan pembalas, TUHAN itu pembalas dan penuh kehangatan amarah. TUHAN itu pembalas kepada para lawan-Nya dan pendendam kepada para musuh-Nya. ( Nahum 1:2 )

Aku telah membuat Nya cemburu!! 
Dan itu adalah sebuah kejahatan! 
Aku bodoh !
Aku bersalah
Aku berdosa
Dan aku akui itu

Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. ( I Yohanes 1:9 )


Lagi-lagi, seperti tahun tahun sebelum nya,  tahun ketiga ini pun kututup dengan kebanggaan memiliki Dia,  
Sang Khalik, sekaligus Sang Penyelamat
Sang Hakim,  sekaligus Sang Penebus 
Sang Raja,  sekaligus Sang Anak Domba

Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula. ( Ayub 5:18 )

Kadosh, Kadosh, Kadosh 
Adonai, Elohim, Zefayot !!

Akhirnya,  awal tahun 2020
Dunia dihebohkan oleh virus Corona
Bayangan kematian menutupi setiap jengkal tanah berpenghuni
Malaikat maut mengincar milyardan manusia bumi

Termasuk tanah ini
Tanah tempat aku dilahirkan
Sekaligus tanah tempat aku dikuburkan kelak

Berita duka pertama
Disusul berita duka kedua
Lalu tangis ketiga
Jeritan keempat
Kelima
Keenam
Dan seterusnya

Sahabat
Rekan
Kenalan
Teman

Dari tidak adanya bulan tanpa ucapan belasungkawa
Menjadi minggu tanpa nya
Hingga tahun 2020 ini akan berakhir.


Kematian bukan sesuatu yang jauh lagi sekarang
Dia dekat, teramat dekat
Malam masih bercanda, pagi sudah terbujur kaku
Siang masih nongkrong di tempat kami kumpul,
malam kami terima kabar duka

Satu demi satu
Seorang demi seorang

Sementara aku masih berdiri tegak
Ketika sekelilingku berguguran
Aku terhenyak

Bukan kematian yang aku takuti
bila memang telah tiba waktu ku

Karena aku tau, saat itu aku akan dapat berkata,
"Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. " ( II Timotius 4:7 )

Tidak, aku tidak takut dengan kematian
Tapi melihat kematian di sekitarku
Membuat lutut ini lemas

Ada rasa iri pada mereka
Yang dipanggil terlebih dahulu

Sekaligus,  ada rasa bangga terselip
Karena Sang Khalik masih membutuhkanku
Menjadi rekan kerja Nya di tahun yang baru ini

Dan bila Dia membutuhkan ku
Dia juga akan memperlengkapi ku
Untuk dapat melakukan nya
Entah sampai kapan

Mungkin sampai habis tahun ini
Mungkin hanya untuk beberapa bulan
Beberapa minggu
Atau bahkan beberapa hari

Terjadilah menurut kehendak Nya
Bukan menurut kehendakku

"Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku." ( Galatia 2:20a )


One day at a time sweet Jesus
That's all I'm asking of You
Just give me the strength
To do everyday what I have to do

Yesterday's gone sweet Jesus
And tomorrow may never be mine
Lord help me today, show me the way
One day at a time

Hari kemarin sudah berlalu
Hari esok mungkin tidak akan pernah ada untuk ku
Hanya hari ini yang perlu aku ketahui
Untuk hidup berkenan kepadaMu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar