Jumat, 20 Februari 2015

Mengenal Budaya Tahun Baru IMLEK

Budaya Tionghoa selalu menarik untuk dipelajari.

Mungkin karena kita selalu bersinggungan dengan bangsa yang satu ini ya kawan... di belahan bumi manapun. Kata orang yang pinter ngitung, seperlima penduduk dunia ini adalah bangsa Tionghoa, atau seperlima belahan bumi ini dihuni oleh mereka yah?

Anyway, budaya Tionghoa sarat dengan pembelajaran tentang kehidupan ini lho guys....
Nggak heran kalau ada pepatah, belajarlah sampai ke negeri China.

Dan yang paling mudah dikenali dari bangsa ini adalah ketika mereka merayakan tahun baru nya, yang kita kenal dengan nama IMLEK, yang digelar hampir di tiap negara.

Simak aja salah satu tulisan seorang mahasiswa hukum international nihhh......
http://komahi.umy.ac.id/wp-content/uploads/sites/88/2011/02/perayaan-imlek-di-berbagai-negara.jpg







Salah satu tradisi yang paling diingat penulis adalah agenda makan malam bersama / Thuan Yen Huan, di malam tahun baru itu, Sa Cap Me ( San Shi Wan ) kawan...

Semua kerabat berkumpul !!
Tua, muda, lelaki atau perempuan, dari dua, tiga, bahkan empat generasi !!
Benar-benar meriah !
Seharian penuh mempersiapkan diri dan perut ini untuk menghabiskan semua makanan yang bakal disajikan, sobat !

Bukan cuman semacam atau dua macam ala lhooo..... bisa-bisa semua kemampuan memasak mereka keluarkan untuk malam yang datang setahun sekali ini !


Jeruk, buah yang selalu ada 
dalam perjamuan ini dari tahun ke tahun, 
ternyata melimpah di negara asalnya, kawan. 
Bukan tanpa arti dan harapan, 
jeruk mandarin sengaja disajikan 
dengan harapan 
akan kekayaan dan keberuntungan 
di tahun yang baru nanti.

Mie..... so pasti !
Selain merupakan menu favorit bangsa ini,
mie pun melambangkan umur panjang
Kata para orang tua sih,.....
mie ini nggak boleh dipotong ketika dimakan, guys,
makanya nggak disantap menggunakan sendok atau garpu.

Terus, ikan sebagai lauknya,
atau ayam.
Senantiasa disajikan secara utuh, untuk menggambarkan kelimpahan yang utuh, bener-bener berkelimpahan di tahun ini dehhhh..... itu harapan dan doa nya, kawan

Oya, bebek !!
Lauk yang satu ini pantang dilupain lhooo..... Simbol dari keluhuran budi.
Yah.... kesetiaan dan ketaatan adalah dua hal yang paling utama di dalam hidup ini kan?!



Ada lagi satu santapan wajib, sobat : 
kacang atau kwaci, 
yang nikmat diisengin sambil ngobrol. 
Itupun ternyata bermakna dalam lhooo....... 

Biji-bijian ini melambangkan doa 
agar diberkahi kesuburan 
sehingga keturunannya berlimpah !! 
Nggak heran kalau bangsa Tionghoa ini 
merupakan bangsa terbesar di dunia ya guys.....



Belum lagi kalo cerita tentang si kue suci, yang di sini disebut kue keranjang, biuuhhh......
Nama ini pasti nggak asing di telinga kita dehhh.....
Kue ini dibuat hanya setahun sekali lhooo..... makanya disebut Nian Gao / Kue tahunan.
Sementara suku Hokkian menyebutnya Tii Kwee atau kue manis.



Saat ini banyak kue keranjang yang dibuat seperti membuat dodol, sobat.

Padahal, kue yang disucikan ini, di budaya aslinya sono, benar-benar dibuat dengan passion dan soul yang luar biasa bermakna.

Mereka puasa lhooo..... iya, puasa makan dan puasa tidur !

Selama dikukus 72 jam ( tiga hari tiga malam ), banyak pantangannya, pula !

Apinya nggak boleh padam

Nggak boleh dibuka
Nggak boleh didatengin ama mereka
yang lagi "nggak suci",
seperti perempuan yang lagi datang bulan,
baru melahirkan,
atau mereka yang sedang berkabung.

Bahkan mereka yang baru pulang dari sembahyangan kepada dewa / dewi juga nggak boleh deket-deket.


Soalnya, menurut tradisi nih.... kalau Tian / Allah nggak suka, kue suci ini bisa rusak. Bisa jadi nggak mateng, nggak mengembang bahkan tumpah dari cetakannya. Aneh kan?! Tapi itulah yang terjadi.

Satu lagi tradisi yang nggak terlewatkan pada saat perayaan tahun baru seperti ini : Angpao !

Amplop merah berisi lembaran uang ini selalu ditunggu para kawula muda dan anak-anak, sobat !

Untuk yang memberi,
semakin banyak mereka memberikan nya,
semakin lancar rejeki mereka di tahun yang baru ini.

Terlebih lagi bila mereka memberikannya
kepada para orang tua mereka sebagai balas budi.

Tapi, hanya mereka yang sudah menikah aja yang boleh memberikannya. Percaya atau tidak, pemberian yang dilakukan oleh mereka yang belum menikah akan menjauhkan jodoh mereka lhooo..... Mau coba ?

Benar-benar sebuah budaya yang menarik untuk dipelajari, kawan.
Bekal untuk sebuah kehidupan yang lebih baik.

Anyway.... untuk mereka yang merayakannya : Happy Lunar Year yahhh.........


[恭喜发财]
Gong Xi Fa Cai
may you have a prosperous New Year

[万事如意]
Wan Shi Ru Yi
May all your wishes comes true

[心想事成]
Xin Xiang Shi Cheng
May all your wishes comes true

[生意兴隆]
Shen Yi Xing Long
May you have prosperous business

[年年有余]
Nian Nian You Yu
May you have abudance year after year

[身体健康]
Shen Ti Jian Kang
Wish you always healthy

[吉星高照]
Ji Xing Gao Zhao
Wish your lucky star is always shines bright



Selasa, 10 Februari 2015

Surga Para Pengagum Durian

Buah kontroversi.

Beberapa teman menghindari buah ini sejauh-jauhnya.
Jangan kan makan dan "bertatapan" langsung, nyium aromanya aja dah ngacir.
Bahkan ada yang masih denger ceritanya dah muntah lhooo......

Tapi ada juga yang mati-matian mendapatkannya, kawan
Lembaran mesem merah di dompet sanggup melayang demi secuil daging buah ini lhoooo.....
Luar biasa kan?!

Dan kalau kita menyebut nama buah ini, Durian, yang terpikirkan adalah durian monthong, durian medan,, durian bangka, durian palembang.......

Sementara kalau kita menyebut nama kota Sidoarjo, di selatan Surabaya ini, yang terbayang adalah bandeng asapnya, krupuk udang nya, terasi ikannya, kripik lurjuknya dan setumpuk keamisan lainnya kan?!


Tapi durian di Sidoarjo ? Hmmmm......
 

Tidak seterkenal durian - durian lainnya sihh
tapi nggak bisa diabaikan 
begitu aja 
oleh para pengagumnya 
lhooo......

Belasan pick up 
berisi durian berjejer 
di jalanan utama kota Sidoarjo, guys !! Wowwwwww........

Puluhan pedagang 
menggelar ratusan durian 
di lokasi mereka masing-masing !

Ribuan durian dihabiskan dalam waktu semalam !!
 
Buat para pembenci durian, disarankan untuk tidak melewati jalanan utama kota Sidoarjo yahhh.......
Bahkan tercium di dalam mobil ber AC yang tertutup, sekalipun !

Dan melihat banyaknya pecinta durian menikmati nya di tempat, penulis pun tergoda untuk mampir, setiap kali melewati mereka, kawan !

Ketika durian dibelah,
 biiuhhh......

Gak usah ngomong aromanya dehhh.... 
Itu warna kuning pucatnya.... 
Tebalnya tuh daging.....

Manisnya durian pilihan si pedagang, 
yang bisa dituker kalau kita nggak cocok, lagi !


Harganya ?

Jangan keburu napsu kalau para pedagang ini membukanya dengan harga seratus ribu rupiah per buahnya. Murah sihhh.... Dibandingkan dengan harga durian yang biasa kita bayar di kota-kota besar.

Mereka yang mengaku pandai menawar bisa mendapatkannya dengan harga lima puluh sampai tujuh puluh lima ribu lhoooo......

Beberapa lagi yang menjadi langganan di tempat itu setiap musim durian, ternyata bisa mendapatkannya dengan harga seratus ribu rupiah... untuk lima buah durian, guys !!


Jadi, tunggu apa lagi ?

Mumpung masih musimnya, 
kota ini akan berorama durian 
sampai sebulan ke depan lhoooo...... 

So, let's go for it, buddy !!